NYATA MEDIA — Aktris Fanny Ghassani menjadi salah satu cast yang diperkenalkan dalam project film horor berjudul ‘Riba’. Dalam film tersebut, perempuan 34 tahun itu memerankan karakter bernama Rohmah, seorang istri yang sangat mencintai suaminya.
Dalam ceritanya, Fanny Ghassani menyebut Rohmah dan suami memiliki masalah ekonomi yang cukup pelik. Ternyata, di balik itu semua, Rohmah mendapati sebuah fakta mengejutkan dari suaminya yang tak pernah diketahui sebelumnya.
“Rohmah sendiri kepribadiannya itu sangat pragmatis, kurang percaya sama hal-hal yang mistis dan juga rapi gitu, perfeksionis dan sangat mencintai, menyayangi, tulus aja ke suaminya tanpa ada dugaan apa-apa atau curiga apa-apa gitu,” kata Fanny Ghassani di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (14/10/2025).
| Baca Juga: Cerita Unik Pemeran Milly Mamet Versi Baru di ‘Rangga dan Cinta’
Lebih lanjut, seperti proses produksi film horor pada umumnya, Fanny Ghassani menyebut jika salah satu tantangan terbesarnya bermain dalam film Riba adalah lokasi yang terbilang tak biasa. Apalagi, saat syuting berlangsung, ia dan tim produksi sempat terkendala tanah longsor sehingga cukup menyulitkan.
“Karena kita syutingnya juga di pegunungan, kita baru selesai jam 03.00 atau jam 04.00 pagi, terus di jalanan tuh longsor. Akhirnya kita harus nunggu dulu sampai jam 07.00 pagi berharap longsornya itu udah bisa diperbaiki sama pemerintah setempat, tapi ternyata nggak juga. Akhirnya kita harus muter lewat jalan lain,” jelas Fanny Ghassany.
“Jadi sebenarnya tantangan-tantangan di luar syuting itu sih yang terjadi ya alam, karena memang syutingnya juga di luar kota,” sambungnya kemudian.
Film Riba sendiri diangkat dari cerita kisah nyata yang ditulis dalam bentuk thread berjudul Getih Anak di akun @mitologue yang populer di media sosial X.
| Baca Juga: YouTuber ini Ungkap Dugaan Penyiksaan Yu Menglong Sebelum Meninggal
Saat ini, thread sudah mencapai 3,9 juta pembaca dengan lebih dari 20 ribu likes. Sebelumnya, film ini sudah lebih dulu dipromosikan dengan judul Getih Anak, yang kemudian diubah menjadi Riba berdasarkan beberapa pertimbangan.
“Getih Anak terlihat lebih horor, tapi cuma eksplisit. Film ini ada isu sosial yang diangkat dan dengan mengganti judul ini lebih tepat pesannya yang mau disampaikan. Film Riba bukan cuma kisah seram horor, tapi juga horor yang berasal dari rasa bersalah, dosa, dan konsekuensi fatal,” ujar Adhe Dharmastriya selaku sutradara.
Di sisi lain, pihak rumah produksi Verona Films pun mengamini keputusan tersebut. Titin Suryani selaku produser menilai jika perubahan judul dari Getih Anak menjadi Riba tak terlepas pesan moral yang ingin disampaikan dalam film tersebut.
Tags:Fanny Ghassani Film Horor Riba