By: Irfan Julyusman
15 July 2024

Sementara itu, film ‘Virgin Bash’ berhasil mendapat Mocha Chai Laboratories Post Production Award dan berhak menerima hadiah fasilitasi pasca-produksi setara dengan nilai 35 ribu dolar Amerika atau sekitar Rp 569 juta.

Virgin Bash disutradarai Randolph Zaini, diproduseri Susanti Dewi dari rumah produksi IDN Pictures. Film ini bercerita tentang pesta darah menjelang pernikahan. Karakternya bernama Suci, dia memiliki impian pernikahan sempurna namun hancur ketika menemukan perselingkuhan almarhum ayahnya. 

Poster Virgin Bash (Instagram/@idnpictures)

Poster Virgin Bash (Instagram/@idnpictures)

| Baca Juga : Sinopsis ‘Longlegs’, Film Horor Ternspirasi dari Ibunda Nicolas Cage

Adapun ‘The Heirlooms’ juga memiliki cerita di balik prestasinya. Sang sutradara, Devina Sofiyanti berencana mengembangkan proyek dengan memantapkan naskah dan mencari kolaborator internasional dan nasional.

Poster Heirlooms (Foto : Imdb)

Poster Heirlooms (Foto : Imdb)

Langkah itu diharap dapat membawa karyanya menuju tahap pra-produksi dengan lebih solid. Dia turut menambahkan, dukungan dari Kemendikbudristek, yang termasuk dalam inisiasi Goedam Campus Residency dari Jakarta Film Week (JFW) dan BIFAN, juga sangat berarti bagi perjalanan proyeknya. 

Proyek ‘The Heirlooms’ sebelumnya terseleksi untuk mengikuti Goedam Residency. Program tersebut adalah program afiliasi dari Goedam Planning & Development Camp BIFAN sejak 2023.

Selama residensi berlangsung, Devina Sofiyanti bersama dengan dua sineas lain asal Jepang dan Taiwan dapat bimbingan dari produser asal Korea Selatan, Jenna Ku.

Produser ini sebelumnya sukses melahirkan karya-karya seperti “The Running Actress” (2017), “Little Forrest” (2018), hingga “Josee” (2020). (*)

Tags:

Leave a Reply