By: Azharul Hakim
15 May 2024

Kebanyakan pengujian menggunakan tes darah atau USG. Tes ini bersifat screening, artinya tes tersebut mendeteksi kemungkinan suatu kondisi genetik.

| Baca Juga: Erina Gudono, Istri Kaesang Pangarep Dikabarkan Hamil

Jika suatu masalah terdeteksi dalam tes skrining, pengujian genetik invasif dapat dilakukan. Ini termasuk pengambilan sampel villus kronis (CVS) dan amniosentesis.

CVS menggunakan sel dari plasenta untuk mendiagnosis kondisi genetik. Sedangkan Amniosentesis melibatkan penempatan jarum melalui perut Anda untuk mengeluarkan cairan ketuban dari dalam rahim. Cairan ini dapat membantu mendiagnosis kondisi genetik tertentu. (*)

Tags:

Leave a Reply