“Kami juga mengusulkan agar biola tersebut dipindahkan ke Istana Negara agar dapat ditempatkan berdampingan dengan Bendera Pusaka. Mengingat, tanpa biola ini, lagu kebangsaan Indonesia Raya tidak akan pernah lahir,” ungkapnya.
Biola WR Supratman, Warisan Sejarah yang Harus Dijaga Sebagai Wakil Ketua Umum Yayasan WR Soepratman, Endang menekankan pentingnya kesadaran masyarakat dalam menjaga peninggalan sejarah, termasuk satu-satunya biola asli WR Supratman yang digunakan dalam penciptaan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
“Biola ini bukan sekadar alat musik, tetapi bagian penting dari sejarah bangsa yang harus kita jaga bersama,” tegasnya.
| Baca Juga: Anak Transgender Elon Musk Tuduh Ayahnya Gunakan Bayi Tabung Ilegal
Lebih lanjut, Endang menjelaskan bahwa pernyataannya terkait lokasi penyimpanan biola di gudang dekat tempat memasak mi instan tidak dimaksudkan untuk menyudutkan pihak tertentu. Terlebih, keluarganya memiliki hubungan baik dengan Museum Sumpah Pemuda.
Salah satu buktinya, putri Endang, Antea Putri Turk, pernah diundang untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya 3 stanza dalam perayaan Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 2023.
Tak hanya itu, pada September 2023, keluarganya juga berhasil mengoreksi tanggal dan tempat lahir WR Supratman, dari yang sebelumnya tercatat 19 Maret 1903 di Somongari, Purworejo, menjadi 9 Maret 1903 di Jatinegara, Jakarta.
“Suami saya juga telah lama bekerja sama dengan kurator museum dalam penelitian sejarah WR Supratman, termasuk menemukan lagu pertama yang diciptakannya,” pungkasnya. (*)
Tags:Biola WR Supratman Keluarga WR Supratman Kementerian Kebudayaan Museum Sumpah Pemuda Pencipta Lagu Indonesia Raya WR Supratman