Meski belum pernah menjalani kehidupan sebagai ibu, Michelle berusaha menggali emosi itu dari akar terdalam yaitu cinta.
“Aku mulai dari proses bagaimana aku jatuh cinta dulu, supaya bisa melahirkan rasa kasih sayang itu. Dari situ aku belajar bahwa ternyata, kita enggak akan pernah benar-benar siap jadi ibu. Tapi perempuan memang sudah diciptakan untuk itu,” kata aktris kelahiran Medan 30 tahun ini.
| Baca Juga: 5 OST Terpopuler dari Film ‘Rangga dan Cinta’ yang Bikin Baper
Proses syuting yang sarat emosi membuat Michelle merasakan transformasi besar dalam dirinya.
“Begitu aku memainkan adegan seorang ibu, tiba-tiba muncul perasaan rela berkorban yang enggak bisa dijelaskan. Rasanya kayak, aku bisa tukar nyawaku demi anakku. Yang penting dia hidup dan sehat,” ujarnya.
Dari pengalaman itu, Michelle mengaku banyak belajar tentang cinta, pengorbanan, dan makna menjadi perempuan seutuhnya. Bahkan, ia mengaku kini merasa siap melangkah ke jenjang lebih serius.
“Jujur, aku enggak pernah kepikiran nikah sebelumnya. Tapi setelah main film ini, aku jadi merasa, mungkin aku siap nikah kapan aja,” ujarnya sambil tertawa.
| Baca Juga: Sempat Tak Percaya Diri, Michelle Ziudith Nyanyi Koplo di Film ‘Angel Pol’
“Mungkin lewat film ini juga kali ya, nanti ada yang nonton terus bilang, ‘ini ibu dari anakku’,” celetuk Michelle.
Michelle menyadari bahwa persoalan adalah bagian tak terpisahkan dari setiap perjalanan rumah tangga. Karena itu, kriteria utama yang ia cari pada calon pendamping hidup adalah kemampuan menyelesaikan masalah.
“Aku tak mau muluk-muluk dalam mencari calon suami. Yang penting orangnya harus bisa menyelesaikan masalah,” ujarnya.
Sementara soal kemapanan, Michelle menegaskan hal itu bukan prioritas. Baginya, urusan materi bisa dicapai bersama seiring berjalannya waktu.
Tags:Jangan Panggil Mama Kafir Michelle Ziudith