“Kak Meisi bertanya, ‘Kenapa? Kayak festival, ya?’ dan saya jawab, ‘Iya’. Saya merasa ini seperti mengikuti ajang kompetisi internasional,” lanjutnya.
| Baca Juga: Hamil Anak Nino Fernandez, Steffi Zamora Putuskan Hiatus Akting
Tahun ini menandai keikutsertaan Indonesia yang ke-20 dalam MAMF, namun menjadi momen spesial karena baru kali ini delegasi dari Tanah Air dikirim dalam formasi lengkap.
“Biasanya Indonesia diwakili komunitas migran dan diaspora yang menampilkan pertunjukan sederhana. Tapi tahun ini berbeda—kita membawa tim penuh dari Indonesia, termasuk Joy Tobing sebagai penyanyi utama,” ujar Meisi Chang, koordinator tim Indonesia di Korea Selatan.
Delegasi tersebut juga melibatkan penari tradisional, perancang busana, serta seniman profesional yang akan tampil dalam parade budaya, pertunjukan tari, dan peragaan busana khas daerah.
Sebanyak 50 orang peserta akan mewakili Indonesia dalam satu formasi besar yang memadukan musik, tarian, dan simbol-simbol kebinekaan nusantara.
| Baca Juga: Potret Terkini Ummi Quary yang Makin Glowing usai Patah Hati
MAMF diselenggarakan setiap tahun di Changwon sebagai ajang pertemuan antarbudaya, tempat komunitas migran dan negara mitra Korea menampilkan identitas dan warisan seni masing-masing.
Tahun ini, juri festival berasal dari UNESCO, dengan penilaian mencakup kostum, lagu, dan kekompakan tim dalam parade budaya.
“Jika berhasil meraih peringkat utama, negara pemenang akan menjadi host budaya kehormatan pada festival berikutnya. Indonesia belum pernah mendapat posisi itu, jadi tahun ini menjadi kesempatan besar,” ungkap Meisi.
| Baca Juga: Liburan Karang Taruna Berujung Maut, 4 Warga Surabaya Tenggelam di Pantai Modangan Malang
Chang Ik Kwan, Founder Wastra Co Ltd menambahkan, MAMF juga menjadi sarana diplomasi budaya yang penting.
Tags:Festival joy tobing Korea Selatan penyanyi