By: Azharul Hakim
14 September 2024

Siswa Binus School Simprug diduga terlibat perundungan atau bullying hingga pelecehan seksual. Terduga pelaku dalam kasus itu disebut anak pejabat hingga anak ketua partai politik (parpol). Sementara korban adalah seorang siswa berinisial RE (16).

Kuasa hukum korban, Agustinus Nahak, mengatakan dugaan aksi bullying dilakukan sejumlah siswa setelah korban tak menuruti perintah dan permintaan para pelaku.

“Si siswa-siswa ini yang menyatakan diri langsung, memperkenalkan bahwa bapak saya adalah ketua partai, bapak saya adalah pejabat. Bukan dia (korban) yang ngarang, bukan. Sehingga ketika mereka memperkenalkan diri sebagai anak-anak orang hebat itu, anak korban diminta untuk melayani mereka,” katanya, Jumat (13/9/2024).

Sementara, korban RE sudah setahun menempuh pendidikan di sekolah itu, namun hanya tiga bulan mengikuti pembelajaran secara offline.

| Baca Juga : Awalnya Membantah, Kini Undip dan RS Kariadi Akui Ada Bullying di PPDS

“Hari pertama saya sudah mendapatkan pelecehan, penghinaan, pengancaman, dan sampai di bulan Januari saya mendapatkan penganiayaan yang kejam dan sadis,” kata RE di Polres Metro Jakarta Selatan, Senin (9/9/2024).

RE mengaku dianiaya selama dua hari berturut-turut. Bahkan, ia mengeklaim akan dihabisi oleh sekelompok siswa yang disebut telah membentuk sebuah geng.

“Saya dari para pelaku sudah dianiaya selama dua hari, di hari pertama dan kedua secara berturut-turut. Bahkan para geng ini sudah merencanakan lima hari berturut-turut hingga hari terakhir saya akan dihabisi oleh ketua geng di sana,” ungkap dia.

“Namun di hari ke dua saya sudah benar-benar tidak merasakan tubuh saya karena saya sudah babak belur di sana,” imbuhnya.

| Baca Juga : Jadi Korban Bullying, Siswa SD Dipaksa Makan Roti Berisi Tusuk Gigi

Kasus tersebut telah dilaporkan ke Polres Jakarta Selatan dan sudah naik ke tahap penyidikan. “Iya sudah naik penyidikan,” kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi, Jumat (13/9/2024).

Nurma menjelaskan, kasus dugaan bullying itu naik ke tingkat penyidikan setelah polisi menemukan dugaan tindak pidana.

“Ya kalau tindak pidana, kalau lihat videonya jelas, ada,” ungkap mantan Wakapolsek Pasar Minggu itu.

Pihak sekolah membantah

Di sisi lain, Binus School Simprug membantah dugaan bullying terjadi di sekolah mereka. Hal itu disampaikan Hubungan Masyarakat Binus School Education, Haris Suhendra dalam keterangannya Kamis, (12/9/2024) lalu.

| Baca Juga : Istri Vincent Private Instagram-nya Gara-gara Kasus Bullying

“Sekolah telah melaksanakan investigasi berdasarkan bukti dan saksi, kami menemukan bahwa kejadian tersebut adalah perselisihan antarsiswa,” katanya.

Haris mengatakan sejak awal, sekolah menanggapi laporan dari yang bersangkutan dengan serius. Ditegaskan tidak ada temuan yang mengindikasikan adanya bullying dan pelecehan seksual.

Karena itu, pihaknya telah menindak tegas semua siswa yang terlibat dalam perselisihan tersebut. “Siswa telah mendapatkan sanksi berdasarkan fakta yang ditemukan dan sesuai dengan peraturan sekolah,” ujarnya.

Dengan adanya kejadian ini, sekolah juga memastikan bahwa setiap siswa mendapatkan dukungan pembelajaran baik luring maupun daring.

| Baca Juga : 5 Fakta Kasus Bullying yang Libatkan Anak Vincent Rompies

Pihaknya juga telah mengupayakan menjalin komunikasi dengan orang tua siswa, melakukan kunjungan langsung dan memfasilitasi mediasi dengan keluarga siswa lainnya.

“Kami menyayangkan adanya tuduhan serta pernyataan yang tidak benar yang disampaikan dalam sejumlah kesempatan, termasuk klaim ketidakpedulian sekolah terhadap kejadian tersebut dan hak pendidikan yang diabaikan,” tegasnya.

Pihaknya menegaskan proses hukum tetap berjalan untuk mencapai keputusan terbaik terkait pemberitaan yang tidak benar.

Binus School berjanji memegang teguh toleransi nol (zero tolerance policy) terhadap segala bentuk tindakan kekerasan, baik fisik, psikis, maupun emosional. Setiap dugaan kekerasan akan ditanggapi dengan serius oleh sekolah. (*)

Tags:

Leave a Reply