By:
Irfan Julyusman
14 June 2024
Ketiga, sirkulasi siklonik, yang terpantau di Papua Tengah, yang membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang dari Papua hingga Papua Tengah.
Adapun daerah konvergensi yang memanjang di perairan barat Aceh, dari perairan barat Sumatera Barat hingga Riau, dari perairan barat Bengkulu hingga Riau, dari Kep. Bangka hingga Laut Natuna, dari Jawa Tengah hingga Jawa Barat.
Selain itu, ada daerah pertemuan angin (konfluensi) di Kepulauan Riau dan Laut China Selatan.
| Baca Juga : Konser Coldplay di Singapura Diguyur Hujan, Penonton Pulang Kebanjiran
Keempat, Intrusi udara kering (dry intrusion) dari belahan Bumi selatan melintasi Papua Selatan, Laut Timor, dan Laut Arafuru.
Kelima, Labilitas Lokal Kuat yang mendukung proses pembentukan awan hujan (konvektif) pada skala lokal.
Wilayahnya ada di sebagian besar Sumatra, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua Barat, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan. (*)
Tags:BMKG cuaca bmkg perkiraan cuaca Hujan Lebat hujan lebat dki jakarta hujan lebat jawa barat jakarta rawan hujan lebat perkiraan cuaca perkiraan cuaca bmkg dki jakarta