Alergi susu sapi (ASS) pada anak masih menjadi tantangan kesehatan yang signifikan. Berdasarkan data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), prevalensi ASS di Indonesia berkisar antara 2 persen hingga 7,5 persen.
Dengan jumlah balita yang mencapai sekitar 21 juta jiwa, berarti sekitar 420.000 hingga 1,5 juta anak di Indonesia berpotensi mengidap alergi susu sapi dan olahannya.
Masalahnya, hal itu kerap kali diabaikan. Sebab sebagian orangtua masih belum mengetahui gejala atau tanda-tanda alergi susu sapi pada anak.
Menurut Prof. Dr. Budi Setiabudiawan, dr., Sp.A(K), M.Kes , gejala yang paling utama adalah munculnya masalah pencernaan. Biasanya, si kecil yang alergi susu sapi akan mengalami diare hingga kolik setelah mengonsumsinya.
| Baca Juga: Kenali Manfaat Daun Jambu Biji, Obati Batuk hingga Diare
Sebagai orangtua, sebaiknya mendengarkan serta memperhatikan keluhan anak. Jika anak merasa perutnya tidak nyaman, segera hentikan konsumsi susu sapi.
“Biasanya ibu-ibu curhat, anaknya kalau habis minum susu sapi kok mules perutnya dan rewel menangis terus,” jelas Dokter Spesialis Alergi dan Imunologi Anak itu dalam kegiatan ‘Dukung Anak Alergi Susu Sapi Menjadi Generasi Anak Juara’ di Kuningan City Mall, Jakarta Selatan, Kamis (12/12).
Selain masalah pencernaan, gejala lain yang sering muncul adalah dermatitis Atopik atau eksim, reaksi alergi di permukaan kulit.
Eksim biasanya ditandai dengan ruam kemerahan, rasa gatal, hingga kulit kering bersisik. “Dari penelitian, sekitar 35 persen anak yang alergi susu sapi akan mengalami eksim,” jelas Budi.
| Baca Juga: Kenali Gejala dan Penanganan Diabetes Melitus Pada Anak
Hal itu terjadi karena anak-anak yang alergi memiliki sistem kekebalan tubuh yang berlebihan atau tidak normal. Tingkat keparahannya berbeda-beda, tergantung pada faktor keturunan dari keluarga.
“Dermatitis atopik ini merupakan kondisi yang tidak hanya diturunkan dari orangtua ke anak, tetapi dari saudara juga bisa,” ujarnya.
Tags:Alergi Susu Sapi Anak Alergi Anak Alergi Susu Sapi Gejala Alergi Susu Sapi