By: Stephine
13 July 2024

Mayat seorang pendaki asal Amerika, William Stampfl, akhirnya ditemukan setelah hilang selama 22 tahun di Gunung Huascaran, puncak tertinggi Peru, pada Selasa (5/7).

Jasadnya ditemukan di dekat sebuah kamp Gunung Huascaran, yang menjulang sekitar 17.060 kaki di atas permukaan laut. Menurut kepolisian Peru, pakaian, sepatu pendakian, dan crampon William terjaga dengan baik berkat suhu beku dan timbunan es.

Kepolisian berhasil mengidentifikasi tubuh tersebut karena timbunan es melindungi barang-barang milik William, kamera, perekam suara, SIM dan paspornya. Cincin kawin emas pun masih melingkar di jari kirinya.

(Foto: AP)

(Foto: AP)

William yang saat itu berusia 58 tahun, diketahui mendaki bersama dua temannya, Steve Erskine dan Matthew Richardson. Namun saat itu terjadi longsor salju.

| Baca Juga : Viral! Robot di Korea Bunuh Diri Karena Kebanyakan Kerja

Jasad William Stampfl tidak ditemukan dan hilang hingga 22 tahun lamanya. Baru-baru ini, jasadnya ditemukan oleh seorang pendaki Amerika yang sedang melakukan pendakian di Huascaran. Ia pun langsung menghubungi keluarga Stampfl.

Joseph Stampfl, putra William, menerima kabar tersebut dengan perasaan campur aduk.

“Rasanya seperti mimpi. Kami selalu membicarakan dan mengingat ayah, tapi tak pernah menyangka akan mendapatkan kabar seperti ini,” ujarnya.

Jennifer Stampfl, putri William, juga merasa sangat terkejut dengan penemuan ini.

“Ketika mendapat telepon bahwa ayah ditemukan, hati kami seperti runtuh. Kami tidak tahu bagaimana harus bereaksi,” katanya. Keluarga berencana memindahkan jasad William ke rumah duka di ibu kota Peru, Lima, untuk dikremasi dan abunya dipulangkan ke Amerika.

| Baca Juga : Tragis! Ayah dan Anak Tewas Tertimpa Buldoser

Selama lebih dari 20 tahun, keluarga Stampfl berusaha menerima kenyataan bahwa William telah meninggal saat melakukan pendakian.

“Selama 22 tahun, kami menerima bahwa ayah adalah bagian dari gunung itu dan tidak akan pernah pulang,” kata Jennifer.

Diketahui, proses membawa pulang jenazah William bukanlah hal mudah. Dibutuhkan tim sebanyak 13 orang yakni lima polisi dan 8 pemandu gunung dari Grupo Alpamayo.

Gunung Huascaran yang dikenal sebagai puncak tertinggi di Peru, sering dikunjungi oleh ratusan pendaki setiap tahunnya. Namun, perubahan iklim telah berdampak signifikan pada gletser di kawasan Cordillera Blanca, yang mengalami penyusutan es sebesar 27 persen dalam lima dekade terakhir.

Kini, keluarga William Stampfl merasa bersyukur karena dapat membawa jasad William kembali untuk dimakamkan dengan layak. (*)

Tags:

Leave a Reply