Awal Desember 2019, Ardhito Pramono tampil menghibur ribuan fans di panggung indoor Studio Palem, Kemang, Jakarta Selatan. Laki-laki yang biasa disapa Dhito ini membawakan 12 lagu ciptaannya di atas panggung Kiosmusic yang bertajuk ‘NOW PLAYING Ardhito Pramono Intimate Showcase’.
Setidaknya 1200 penggemar hadir di sana. Antusiasme mereka pun begitu terasa. Ardhito membuktikan kemampuannya sebagai penampil yang memikat.
Di acara tersebut, Dhito berbagi panggung dengan Duara (Renita-Robert) serta Aldy Ramanda. Ia merasa senang dengan acara tersebut.
“Sungguh senang dan luar biasa. Tak hanya bisa bertemu dengan fans, tapi KiosMusic membuatkan juga konten buat kami,” ujar Dhito.
Tampil memukau bersama grup band-nya, Ardhito memulai pentas dengan membawakan lagu Di Senayan yang cukup populer. Disusul dengan lagu-lagunya yang kebanyakan sudah dihapal di luar kepala oleh para penggemarnya. Di antaranya adalah Say Hello, Fake Optics, The Sun, What Do You Feel, I Place My Heart, Bila, The Message, dan beberapa lagu simpanan lamanya seperti, Fine to Day, Cigarette of Ours, dan Bitterlove. Pentas tadi malam ditutup dengan lagu Superstar.

| Baca juga: Foto Jadul Ini Jadi Bukti Via Vallen Cantik dari Dulu
Penonton yang sebagian besar remaja Generasi Z mampu diajak tertib oleh Ardhito Pramono. Tidak ada yang beranjak pergi hingga konser berakhir.
Menurut Djodi Harkat, Product Manager KiosMusic, mereka memang memilih untuk mengambil tempat pementasan di Studio Palem, Kemang, Jakarta Selatan, yang berkapasitas ruang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Tapi jangan salah ruangan ini memiliki sistem audio yang bagus. Karena Panggung KiosMusic memang dikonsep untuk pementasan musik yang lebih mendekatkan penyanyi dengan para penggemarnya.
Sukses dengan gelaran konser Intimate Showcase tersebut, tak membuat Ardhito berbesar hati. Musikus yang baru saja meraih predikat sebagai Artis Jazz Vokal Terbaik dari ajang Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards 2019 itu, mengaku ingin berkolaborasi dengan sejumlah musisi jazz senior Tanah Air.
“Aku ingin sekali bisa mendapat kesempatan tampil dengan musisi jazz lebih senior seperti Mas Indra Lesmana atau dengan komunitas jazz-nya Om Candra Darusman,” katanya.
Ia mengaku penghargaan yang diterima di AMI Awards 2019 menjadi salah satu apresiasi terbaik selama berkarier. Namun diam-diam, pria 24 tahun ini merasa takut disebut sebagai musikus jazz.
Tags:Ardhito Pramono