By: Naomi Nilawati
20 December 2019

“Kalau kita lihat, nata de coco serat kasarnya 2,75 persen. Ada juga protein, lemak. dan airnya besar sekali, 95 persen,” kata Ema.

Baca juga: Deretan Seleb yang Hobi Olahraga Pilates Saat Hamil

Ema mengatakan bahwa pengawasan secara menyeluruh tidak hanya dilakukan oleh pemerintah. Tapi ada akademisi, pelaku usaha, konsumen dan media.

Ema menambahkan, BPOM menetapkan tiga jenis standar, yaitu kelompok standar bahan baku, proses produksi, dan bahan jadinya. Produk yang sesuai standar adalah yang benar, aman, dapat dikonsumsi.

“Kami lakukan standar ini sebagai dasar evaluasi pengawasan pre-market. Data dukung yang kami minta kepada pelaku usaha itu cukup banyak, karena kami berhadapan dengan resiko terhadap produk, kami berhadapan dengan masyarakat yang harus kami lindungi. Ada asimetri informasi, ada unbalance knowledge antar masyarakat dan pelaku usaha. Karena itu dilakukan penilaian pre-market itu,” paparnya.

Kalau semua sudah sesuai dengan berbagai standar tersebut, keluarlah ijin edar. BPOM juga melakukan pengawasan post-market ketika produk sudah beredar di pasar.

“Kami adakan pengawasan post-market lewat pemeriksaan sarana produksi, distribusi, dan retail. Misalnya nggak boleh ditumpuk sampai ketinggian tertentu, karena produk paling bawah bisa bocor dan terkena cemaran. Produknya kami sampling dan uji, masih sesuai janji saat pre-market atau tidak, kalau bermasalah diminta ditarik dan diberikan sanksi,” imbuhnya.

Ahli Teknologi Pangan dari IPB, Dr Ing Azis Boing Sitanggang, STP, MSc juga menegaskan bahwa nata de coco tidak terbuat dari plastik, tapi dari selulosa dengan pemurnian yang hampir 100 persen sehingga fungsinya baik untuk tubuh.

“Dalam proses pembuatannya, pangan yang menyerupai gel ini terbentuk dari jutaan benang selulosa yang berlapis-lapis, sehingga menjadikan pangan ini mengandung serat tinggi yang baik untuk tubuh,” katanya.

Menurut Azis, Nata de Coco ini merupakan salah satu jenis atau produk dari bacterial nano selulose. Jadi nano selulosa dari mikroba bakteri. Perlu diketahui selulosa dari bakteri ini, pemanfaatnnya sangat banyak.

“Dia diproduksi oleh fermentasi dari mikroba atau bakteri acetobacter xylium secara spesifik. Nano seslulosa itu bentuknya seperti benang-benang, dengan diameter 20-100 nanometer. Yang perlu diketahui, nano selulosa yang berasal dari bakteri ini sudah banyak pemanfaatnnya, khususnya untuk geling yaitu membuat dalam bentuk seperti gel karena punya kapasitas mengikat air,” ujarnya.

Alih-alih berbahaya, nata de coco justru mempunyai manfaat yang sangat baik untuk anak-anak atau orang dewasa mengingat serat yang terkandung dalam nata de coco sama seperti yang ada pada buah atau sayur.

Leave a Reply