Penghasilan dari dunia entertaiment tidak selamanya menjanjikan. Serbuan pendatang baru, seringkali membuat artis lama harus tergeser. Kenyataan itu pula yang diyakini oleh Shinta Bachir.
Aktris 33 tahun ini mengatakan, tak bisa selamanya menggantungkan diri dari industri hiburan yang sudah membesarkan namanya. Apalagi dengan statusnya saat ini sebagai single mother bagi anak lelaki semata wayangnya.
Agar pundi-pundi keuangannya terus terisi, Shinta memilih bisnis kuliner yang dinilainya sangat menjanjikan.
“Setiap orang butuh makan, tiap hari. Beda dengan kalau kita beli baju atau ke klinik kecantikan. Sebulan sekali aja belum tentu. Itulah alasan kenapa aku pilih usaha makanan. Karena perut harus terus diisi,” kata Sinta Bachir ketika ditemui di Foodbank Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Jumat (27/12).
Selain itu aktris asal Wonosobo, Jawa Tengah ini juga punya hobi masak. Hal itu dimulai ketika ia menikah siri dengan salah satu pejabat negara di tahun 2012. Meski kini sudah perpisah, kebiasaan dan kecintaannya pada masak tidak hilang, malah terus terasah.
“Mantan suami dulu paling suka kalau dimasakin istri. Jadi mau tidak mau ya aku harus bisa masak. Misalnya dulu buat sarapan dia minta dimasakin nasi goreng, ya aku masakin sendiri,” kenang Shinta Bachir.
Ia juga punya keyakinan, kalau memasak itu membuat orang tidak gampang pikun. Karena ketika memasak, ia akan mengingat bumbu apa saja yang dicampurkan, sekaligus proses memasaknya seperti apa.
“Memasak itu juga aktivitas fisik, loh. Gimana kita nguleg, berdiri dan sebagainya. Dipuji makanan enak tuh rasanya wow banget, tidak bisa dibeli dengan uang. Makanya aku sering ngajak temen ke rumah untuk aku masakin. Aku tidak peduli kuku kotor kena bumbu atau dikatain emak-emak banget sih, “cerita Sinta Bachir.
| Baca juga: Saking Galaknya, 4 Zodiak Ini Gampang Banget Meledak
Shinta Bachir sudah memulai usaha di bidang kuliner sejak dua atau tiga tahun lalu. Ia memilki usaha catering dengan namanya sendiri. Usahanya cukup berkembang. Lantaran hal itu, ia berani mengembangkan bisnis dengan membuka Foodbank yang merupakan resto franchise.
“Kalau catering kan orang terbatas mau pesan. Kebanyakan kalau ada acara tertentu saja. Kalau disini, perseorangan juga bisa datang. Enggak perlu pesan partai besar seperti pesan catering,” kata Shinta.
Ia juga punya pertimbangan tersendiri mengapa membuka lokasi di bandara. Karena selama ini, makan makanan di bandara identik dengan harganya yang mahal.
Tags:Shinta Bachir