By: Catur
10 December 2019

Terus aku disuruh ganti baju dan me-time, cari makan ramen atau apa pun yg aku suka sementara dia pegangin bayinya sebentar. Di situ jiwaku tergetar dan tersentuh serta segenap kelenjar asi-ku meletup dan berjoget ria,” tulis wanita 32 tahun tersebut.

Tak berhenti di situ, Irvan juga kerap menjaga Sada di malam hari. Meskipun esok harinya ia harus bekerja. Menurut Fitrop, dukungan-dukungan dari suami inilah yang menjadi semangat tersendiri, untuk para ibu yang sedang belajar beradaptasi dengan bayinya.

Selain selalu backup bangun tiap malem setiap bayi nangis (meskipun besoknya kerja) , jujur perhatian-perhatian kaya gini yang selalu bikin hamba kuat dan keras kepala lagi buat meng-asi-hi setiap kali iman tergoyah untuk menyerah,” imbuhnya.

Dear para suami se-Indonesia – Eropa – Amerika dan Lithuania percayalah menyusui itu bukan cm sekedar urusan ibu kasih makan anak bayinya, tapi peranan kalian se-begitu berartinya untuk kami, ibu dan bayi yang sedang belajar beradaptasi satu sama lain. Dan tentunya ini makin membuat aku salut terutama untuk para ibu yang mungkin qadarullah, Allah tentukan menjadi single mom. Kalian kuat dan hebat banget??,” pungkas Fitrop. (*)

Tags:

Leave a Reply