By: Farah Yumna
12 December 2024

Bayu menjelaskan bahwa keputusannya untuk menggunakan AI karena dia harus mengamankan judulnya. Terlebih, karena sudah ada produser yang mau mengambil idenya.

“Aku harus berpikir cepat. Mumpung ada yang mau close deal bikin film menggunakan bahasa Madura. Produser mana yang mau deal dengan ide kayak gini coba? Ini ada yg mau, jadi harus langsung diamankan,” lanjutnya.

| Baca Juga : 1 Tahun Berlalu, Apa Kabar ‘Nonstop’ yang Dibintangi Iko Uwais dan Don Lee?

Meskipun begitu, Bayu Skak pada akhirnya mengaku kejadian ini menjadi pelajaran untuknya dan tim.

“Aku minta maaf. Ideku di awal adalah supaya segera dapat dana yang nanti segera dipakai buat merekrut orang-orang buat mengerjakan proyeknya. Tapi tadi banyak yang ngasih masukan kalau sebatas logo saja sudah oke,” jelasnya.

‘Foufo’ adalah film bergenre komedi fiksi ilmiah. Menceritakan tentang seorang pengepul rongsokan di Madura yang ingin memberangkatkan ibunya haji. Pada suatu hari, ufo mendarat di dekat rumahnya.

Sementara ‘Expedisi’ adalah film komedi horor tentang sekelompok mahasiswa yang mengelola event organizer (EO). Namun, usaha mereka hampir bangkrut dan mencoba untuk banting setir dengan mendokumentasikan hal-hal tentang perdukunan. (*)

Tags:

Leave a Reply