By: Azharul Hakim
12 July 2024

Perasaan senang sekaligus lega tengah menyelimuti Ari Yami yang akhirnya sampai di Madinah. Bukan naik pesawat, pria asal Majalengka itu gowes atau bersepeda dari Indonesia menuju Mekkah dan Madinah selama kurang lebih 185 hari.

Ari Yami nekat gowes Indonesia ke Mekkah-Madinah karena ingin menjalani Umrah, di mana tepat pada awal bulan Januari lalu dirinya mulai pergi dari Majalengka.

Perjalanan dengan jarak tempuh lebih dari 12.000 km tersebut ia mulai dari Jakarta pada bulan Januari 2024 dan baru saja sampai di Masjid Nabawi, Madinah pada bulan Juli.

| Baca Juga : 1 Laki-laki 4 Perempuan, Ibu di Indramayu Lahirkan Bayi Kembar Lima

Selama perjalanan, Ari Yami kerap membagikan kabar terbaru dari titik terakhir ia berhenti. Segala suka dan duka pun Ari temukan selama perjalanan seperti kecopetan, suhu panas di Timur Tengah, hingga ban bocor.

“Assalamualaikum, jadi alhamdulillah guys sekarang aku udah sampai di Madinah. MasyaAllah akhirnya setelah 184 atau 185 hari gitu akhirnya menginjakkan kaki juga di salah satu tempat tersuci ke-2 di dunia,” kata Ari Yami

“Dan sekarang ini di depan aku ya Allah Masjid Nabawi. Alhamdulillah terimakasih sudah mengundang saya untuk bisa datang Madinah ya Allah,” sambungnya.

| Baca Juga : Kenal Lewat Medsos, Wanita Tiongkok Nikah dengan Pria Difabel

Sesampainya di sana, banyak warga lokal maupun orang Indonesia yang kagum bahkan mengeruminya saat tiba di Mekkah dengan sepeda kesayangannya.

Ari Yami bukan satu satunya pesepeda yang gowes ke Mekkah. Ketua Bike2Work, Glen Fahmi Saimina, mengatakan paling tidak ada lima orang pesepeda Indonesia selain Ari yang sedang dalam perjalanan ke Mekah.

“Candaan di komunitas kami itu, mungkin kalau haji itu mesti menunggu enam sampai 10 tahun, kalau dengan sepedaan dalam enam bulan itu bisa sampai,” ujar Fahmi dikutip dari BBC Indonesia.

“Itu mungkin yang membuat optimis teman-teman yang berangkat ke Mekah dengan sepedaan,“ lanjutnya.

| Baca Juga : Pensiunan Guru di Muaro Jambi Diminta Kembalikan Gaji Rp 75 Juta

Rute yang biasa ditempuh oleh pesepeda menuju Mekah, kata Glen, adalah dengan menyeberang Batam, Singapura, Malaysia, kemudian melanjutkan perjalanan lewat darat ke Thailand, India. Mereka kemudian melanjutkan perjalanan ke Maroko dan Timur Tengah.

Meski begitu, kata Fahmi, tak semua orang sanggup melakukan perjalanan sepeda jarak jauh karena risikonya cukup besar. Selain medan yang tidak bisa diterka atau masalah lainnya seperti keamanan, fisik dan mental pesepeda juga diuji.

“Ada satu yang terpaksa pulang karena sepedanya hilang dicuri. Jadi memang bukan hal yang mudah, tapi menjadi tekad dari teman-teman sepeda yang biasa melaksanakan touring jarak jauh,” ungkapnya. (*)

Tags:

Leave a Reply