By: Agnes
11 October 2024

Dikta Wicaksono kembali beradu akting dengan Prilly Latuconsina di film terbaru ‘Bolehkah Sekali Saja Kumenangis’. Itu merupakan proyek bersama mereka ke dua setelah serial ‘Cinta Dua Masa’ (2022).

Meski telah kenal Prilly lebih dari lima tahun, Dikta mengaku sempat ragu menerima peran Baskara. Alasannya takut aktingnya mengecewakan Prilly.

“Iya ragu karena takut mengecewakan Prilly, dia kan pemenang FFI,” ujar Dikta ditemui usai Press Screening film ‘Bolehkah Sekali Saja Kumenangis’ di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis (10/10/2024).

Dikta menceritakan karakter yang dimainkannya. Baskara adalah pemuda kantoran pada umumnya, yang punya masalah sama keluarganya tapi punya harga diri cukup tinggi.

“Dia juga mengalami stres sehingga kurang mampu mengendalikan emosi akhirnya gampang mukulin orang,” lanjutnya.

| Baca Juga: Prilly Lawan Trauma di Trailer ‘Bolehkah Sekali Saja Kumenangis’

Sampai akhirnya dia ketemu Tari, yang diperankan Prilly, teman sekantornya. Meski secara penampilan Tari tidak menarik, namun dia merasa bisa dekat dengan Tari.

Seseroang yang ternyata juga punya masalah di keluarganya serta menyimpan trauma dan luka masa kecil akibat perilaku ayahnya.

Aktor yang juga penyanyi ini mengaku sempat merasakan kesulitan akting lagi bersama Prilly. Penyebabnya karena terlalu sering becanda di lokasi syuting.

“Kita tuh, ketawa-ketawa melulu, terlalu enjoy padahal ada adegan dimana kita harus bermusuhan. Untung dengan bantuan Pak Reka (Reka Wijaya, sutradara) akhirnya berhasil,” aku mantan vokalis Kahitna itu.

| Baca Juga: Prilly Nangis Parah Usai Nonton Bolehkah Sekali Saja Kumenangis

Bekerja sama dengan Prilly, lanjut Dikta, sangat menyenangkan. Pria berusia 38 tahun itu juga memuji Prilly sebagai harta karun di Indonesia.

“Bekerja sama dengan Prilly itu kayak saya melakukan apa yang saya suka. Prilly sebagai aktor, Prilly sebagai produser, itu menurut saya salah satu harta karun di Indonesia, belum ada yang seperti ini,” ungkapnya.

“Siapa pun yang akan bekerja dengan Prilly, siap-siap aja merasakan kenikmatannya. Pokoknya membekas banget,” imbuhnya.

Sementara Prilly menanggapi kabar pacaran mereka dengan santai. Dia tidak mengakui bahwa hubungannya dengan Dikta lebih dari hanya sekadar lawan main tetapi juga seseorang yang sangat dekat dengannya.

“Aku kan tipe yang mungkin orang tahu aku open book, ya, mungkin yang orang orang tahu itu layer pertama di diri aku,” ungkap Prilly.

| Baca Juga: Sinopsis Bolehkah Sekali Saja Kumenangis, Film Baru Prilly Latuconsina

Menurut Prilly, untuk membangun chemistry sebagai Tari dan Baskara, hanya butuh dua atau tiga hari.

“Sama Mas Dikta, karena kita dekat selain lawan main, kita sering sharing gitu, jadi banyak momen yang enggak pernah aku share ke orang lain, aku share ke Mas Dikta,” sambungnya.

Film produksi Sinemaku Pictures tersebut mengikuti kisah Tari (Prilly Latuconsina). Setelah kakaknya meninggalkan rumah, Tari berjuang sendirian untuk menyelamatkan Ibunya (Dominique Sanda) dari Ayahnya (Surya Saputra) yang abusive.

| Baca Juga: Makna Lagu Runtuh Feby Putri, Inspirasi Film ‘Bolehkah Sekali Saja Kumenangis’

Tari yang sejak kecil menyimpan banyak sekali trauma, sudah tidak mampu menahan beban ini. Ditemani Baskara (Dikta Wicaksono), seorang pria temperamental yang juga bergabung di support group yang sama. Mampukah Tari melewati trauma yang ia punya dan tidak lagi menyimpan tangisnya sendiri?

Film ‘Bolehkah Sekali Saja Kumenangis’ dibintangi oleh Widi Mulia (sebagai Nina), konselor di support group, Ummi Quary (Ica), Kristo Immanuel (Agoy), Gracia JKT48 (Sarah), dan AntonioBlanco (Dimas).

Ide cerita film itu berasal dari lagu ‘Runtuh’ yang dinyanyikan Febry Putri dan Fiersa Bestari dan dikembangkan oleh Umay Shahab, Prilly Latuconsina, dan Junisya Aurelita. Sementara skenario ditulis oleh Junisya Aurelita. (*)

Tags:

Leave a Reply