Film ‘Assalamualaikum Beijing 2: Lost in Ningxia’, yang diadaptasi dari novel karya Asma Nadia, akan tayang di bioskop mulai 19 Juni 2025.
Menurut Peter Suryawijaya, executive Produser film ‘Assalamualaikum Beijing 2: Lost in Ningxia’, persiapan produksi film ini dilakukan selama lima tahun.
“Setelah berbicara dengan Bu Asma Nadia, persiapan pertama itu di tahun 2020. Tapi karena kondisi pandemi, kita development berulang kali bersama Pak Guntur Soeharjanto. Hingga akhirnya kita mulai syuting pada akhir tahun 2024 lalu.kita bersyukur semua proses syuting berjalan lancar dengan Yasmin Napper, Baskara, Ria Ricis lancar berbahasa Mandarin,” ujar Peter di Epicentrum XXI, selasa (10/6).
| Baca Juga: Baskara Mahendra Belajar Bahasa Mandarin Demi Film ‘Assalamualaikum Beijing 2’
Sementara Hartawan Triguna, Produser film tersebut, memuji profesionalitas dan kemampuan akting yang ditunjukkan para aktor dan aktris yang berperan.
“Saya tidak pernah mengira bahwa seorang Lolox, walaupun tidak melawak tapi penonton bisa ketawa. Saya bisa melihat Ria Ricis yang sangat piawai bahasa Mandarin, dan nggak percaya juga melihat Yasmin Napper dan Baskara kemistrinya ok banget. Begitu juga pemain-pemain lainnya yang sangat luarbiasa kemampuan aktingnya. ini adalah perjuangan semua teman-teman, menghadapi cuaca yang 4 derajat celcius,” jelas Hartawan.
Sama seperti film pertamanya yang dirilis pada 2014 lalu, ‘Assalamualaikum Beijing 2: Lost in Ningxia’ disutradarai oleh Guntur Soeharjanto. Namun untuk film ke dua ini diperkenalkan karakter dan para aktor baru, yaitu Yasmin Napper, Baskara Mahendra, Emir Mahira, hingga Ria Ricis dan Lolox.
Diakui Guntur, walaupun film yang pertama dan kedua ini diangkat dari novel Asma Nadia, namun ada beberapa perbedaan yang ditemuinya.
| Baca Juga: Deretan Pemain Film ‘Assalamualaikum Beijing 2’, Ada Ria Ricis
“Film ini yang kedua. Sepuluh tahun yang lalu, saya bikin film yang pertama. Dan memang dari novelnya mbak Asma Nadia lagi. Cuma menurut saya ini semangatnya berbeda, dengan geografik dan karakter yang berbeda juga. Tapi secara garis besar masih sama yang ingin kita tularkan kepada semua penonton di Indonesia melalui karakter-karakter, plot, dan peristiwa yang ada. Kita mengenalkan lagi,” jelasnya.
Lokasi film ini sebagian besar di Negara Tirai Bambu. Sebelum proses syuting dilakukan, Guntur menekankan pada produser film ini, bila syuting dilakukan di negara itu, maka mereka harus punya alasan yang kuat untuk itu.
“Kita ke sana (Ningxia) harus ada sesuatu yang kita sampaikan dan tidak bisa digantikan di tempat yang lain. Dan mbak Asma juga sangat detail juga menuliskan di novelnya, kenapa kita harus ke Ningxia, kenapa kita harus ke Xi’an, dan itu semua terjawab di dalamnya,” ungkapnya.
Dikatakan Guntur, selain cerita yang menghibur, banyak hal-hal detil yang bisa didapat penonton.
“Seperti, ‘oh ternyata kehidupan Muslim di Ningxia seperti itu.’ Yang selama ini mjngkin kurang detil, disini kita bisa melihat lewat perjalanannya Aisyah, Mo, dan yang lainnya,” kata Guntur.
| Baca Juga: Deretan Film Bioskop Juni 2025, Siap Temani Liburan Sekolah
Sementara, Asma Nadia merasa bersyukur cerita novelnya bisa kembali menjadi inspirasi untuk film layar lebar.
“Sebagai penulis ketika karyanya di filmkan pasti bahagia sekaligus deg-degan. Deg-degan itu baru terjawab ketika kita menonton filmnya. Dan ketika saya menonton ‘Assalamualaikum Beijing 2: Lost in Ningxia’, draft pertama, draft kasar, saya sudah speechless, nggak bisa bilang apa-apa. Karena menurut saya, semua hal-hal atau rumusan yang baik, ada di film ini,” ungkap Asma.
Perjuangan Para Pemain Assalamualaikum Beijing 2
Salah satu pemeran utama di film ini, Yasmin Napper mengaku tidak ragu untuk menerima tawaran main di film produksi Imperial Pictures, PILAR FILM, 786 Production.
Menurutnya ada nilai moral yang bisa diambilnya dari cerita film ini. “Yang paling berkesan itu nilai moral yang bisa aku ambil. Tuhan itu sudah punya rencana-Nya sendiri, sudah ada jalannya, sudah ditetapkan. Jadi kita nggak boleh maksain sesuatu yang sebenarnya bukan untuk kita,” tegas Yasmin.
| Baca Juga: Pengalaman Ria Ricis, Trauma Dimintai Uang Berkali-kali oleh Polisi
Bagi Yasmin, memerankan Aisha adalah pengalaman personal yang mengajarkannya banyak hal tentang keberanian menghadapi kehilangan dan merelakan.
Dalam film ini, pemeran Hening dalam ‘film Bila Esok Ibu Tiada’ ini beradu akting dengan Baskara yang memerankan karakter Mo.
“Mo itu seorang yang sangat tenang disegala situasi. Namun memang Mo dalam menghadapi segala situasi yang tidak mudah. Tapi Mo sendiri juga tidak nyaman posisinya. Mo sendiri banyak kesulitan,” kata Baskara.
Satu hal yang sangat menarik dari film ini adalah penggunaan bahasa Mandarin dalam dialog antara karakter di film ini. Hal itu seperti yang diungkapkan Baskara.
“Hampir semua scene aku pakai bahasa Mandarin. Kita berangkat dari Jakarta ke Ningxia, dan di sana langsung ketemu sama aktor-aktor lokal yang memang penutur asli. Deg-degan banget karena latihan Mandarin-nya selama di Jakarta belum ketemu penutur asli, jadi pas syuting itu rasanya tantangan banget. Tapi seru!”,” ungkap Baskara.
| Baca Juga: Alasan Ria Ricis Ingin Adopsi Anak Laki-laki, Moana Minta Adik?
Baskara dan pemain lainnya belajar bahasa mandarin dari seorang guru bahasa mandarin.
“Sejak dapat proyek ini, aku langsung mulai belajar. Jadi lumayan intensif,” tutur pria kelahiran Jakarta, 1 Januari 1993 itu.
Diakui Yasmin dan Baskara, Cukup banyak kisah menarik selama proses syuting di Tiongkok. Mulai dari tantangan menghadapi cuaca ekstrem di Ningxia, hingga pengalaman bersentuhan langsung dengan budaya masyarakat Hui yang begitu hangat dan bersahaja. (*)
Tags:Assalamualaikum Beijing 2 Baskara Mahendra Film Assalamualaikum Beijing 2 film indonesia 2025 Film Indonesia di Tiongkok Film religi romantis Indonesia Film terbaru Asma Nadia Guntur Soeharjanto sutradara Lost in Ningxia Tanggal tayang Assalamualaikum Beijing 2 Yasmin Napper