F esyen dan kecantikan adalah sektor industri yang saling terkait erat. Indonesia Fashion Aesthetics (IFA) hadir sebagai wadah perkumpulan, bagi pelaku industri fesyen dan kecantikan atau estetika, untuk memperluas jaringan kerjasama antar para pelaku industri kreatif tersebut, dalam mengembangkan potensi usahanya.

IFA terbentuk atas prakarsa para pendirinya, yaitu Okky Asokawati, Itang Yunasz, Marini Zumarnis, Drg. Devya Linda, Rya Baraba, Dian Komalasari, Elma Theana, dan Ayu Dyah Andari.

IFA menggelar event fashion dan beauty perdananya yang bertajuk A REFLECTION di Intercontinental Hotel Pondok Indah, Jakarta pada Senin (4/3) lalu.

“Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan gairah para pelaku UMKM di industri fesyen dan kecantikan, yang mempunyai pangsa pasar signifikan serta potensi sangat besar, untuk menjadi produk ekspor yang berkualitas, sehingga berdampak positif pada pemanfaatan produk lokal sebagai bahan utama dan sekaligus pada devisa negara,” ujar Drg. Devya Linda SpBM, FISID, Ketua Umum IFA 2024.

Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Purbaya Yudhi Sadewa berharap acara IFA 2024 dapat memacu semangat para pelaku UMKM, untuk menghasilkan produk-produk berkualitas yang dapat bersaing dengan produk global.

“Seperti diketahui bahwa sumber bahan baku di Indonesia sangat banyak dan beragam. LPS berharap industri fesyen dan kecantikan dapat menyerap potensi tersebut, serta bisa menciptakan lapangan kerja baru. Pada akhirnya, semua ini dapat membantu pemerintah membangun perekonomian,” kata Purbaya.

Acara ini diisi peragaan busana dari 22 desainer dan rumah mode ternama Tanah Air. Yaitu Itang Yunasz, Mayra Indonesia, Rya Baraba, Nabila, Gita Orlin, Kaloka, Mazu Label, Saffana, Klasik Klamben, L by Laudya Cynthia Bella, Si.Se.Sa, Buttonscarves, Ayu Dyah Andari, Wiwiek Hatta, Viena Official x Treasure Jewelry, Angelina, ZETA Prive, Nats Wear, Ellaya, Lia Soraya, Donna Prive, dan Ivan Gunawan Prive.

Foto: Dok. Indonesia Fashion Aesthetics (IFA)

Terinspirasi Keindahan Bunga

Pada pagelaran IFA 2024,  Ivan Gunawan melalui Ivan Gunawan Prive menampilkan koleksi raya yang bertajuk Prive Raya. Koleksi ini terinspirasi dari bunga mawar bermekaran yang melambangkan beauty, modest, dan elegant.

“Koleksi ini terinspirasi dari beberapa konsep sejenis mawar yang banyak tumbuh di kastil-kastil di Inggris, dengan kelopaknya yang bersusun padat saat mekar, yang selalu menjadi sumber inspirasi banyak desainer dunia,” ujar Ivan.

Tidak hanya pattern floral yang menjadi tema khusus di koleksi kali ini, ada juga konsep kemewahan dengan menyajikan taburan-taburan crystal pada setiap desainnya. Dengan perpaduan monogram yang menjadi ciri khas dari Ivan Gunawan Prive , sang designer menyatukan karyanya dengan mengkolaborasi antara taburan-taburan kemewahan dari crystal itu sendiri dengan lace.

Dari 11 look yang ditampilkan, terdapat  berbagai pilihan sillhouette sehingga memberikan kesan upper class bagi pemakainya. Busana yang dibuat dengan bahan flowy, shiny, comfort & elegant look berhasil menciptakan beberapa look seperti dress, one set, blouse, outer, long tunic, pants & skirt. Dipadupadankan dengan kombinasi touch warna pink powder, nuansa blue ocean, nuansa blue sky, dan nuansa cream dengan beberapa touch crystal pendukung.

“Ini adalah perayaan untuk semua wanita Indonesia atas kisah perjalanan mereka yang luar biasa, yang percaya diri,” tandasnya.

Gaya rancangan bernuansa Gypsy, dan Elegance dengan elemen seperti rompi, blus panjang berlengan peasant, rok-rok gathered yang mekar romantis, gaun-gaun panjang bertingkat, outer longgar persegi empat dengan aksen drape di lengan, dan celana-celana palazzo yang elegan.

Aksen tumpukan ruffle pada leher adalah interpretasi dari serunya tumpukan kelopak mawar. Kesan romantis dibeberapa rancangan dipertegas dengan unsur kemeja-kemeja berkerah putih, khas royal Englishman collar.

Selain Ivan Gunawan, Designer fashion lainnya yang juga menampilkan karyanya di ajang IFA 2024 adalah Wiwiek Hatta. Di pagelaran fashion kali ini, Wiwiek menampilkan koleksi bertajuk Magnolia-The Glisten of Raya. Yang terinspirasi dari bunga Magnolia yang memiliki banyak keistimewaan dan nilai filosofi yang tinggi.

Untuk koleksinya kali ini Wiwiek menggunakan bahan Organza Embroidery, Wood Shimmer Satin, Crenoline, Velvet. Dimana pada bahan-bahan tersebut terdapat motif-motif Signature WG, Bunga Magnolia, Strimint, dan terdapat bordiran bunga  Magnolia.

“Bunga magnolia itu melambangkan keanggunab, ketangguhan, keabadian, kemewahan, dan keindahan. Dan warna-warna yang kita tampilkan dalam koleksi kali ini adalah golden pink, peach, maroon, bronze, nude, terracotta,” ujar Wiwiek Hatta.

Sementara untuk detail koleksi busana Idul Fitri tersebut, Wiwiek mengedepankan keindahan embroidery dan detail beading swarovski yang memberi kesan glamor. Dengan gaya rancangan busananya berbentuk Dress, outer, Abaya, Cape Jacket, Puff Sleeve, Raffles, 3D Flowers, Beads.

“Koleksi ini dibuat khusus untuk menyempurnakan momen spesial hari raya Idul Fitri,” tutur Wiwiek. (*)

Tags:

Leave a Reply