By: Fatiah Ika
3 October 2022

Si ibu langsung menarik nafas dan berucap, “saya mau pulang mas, anak saya meninggal karena nonton pertandingan Arema”. Sambil terisak isi ibu menambahkan, “anak saya sudah dimakamkan, tapi saya belum sempat lihat wajahnya untuk terakhir kali“.

Si ibu menunjukan pesan terakhir anaknya ke saya ketika pamit untuk nonton pertandingan. Tertulis, “Bu saya izin berangkat nonton Arema nggih“.

|Baca Juga: Seniman Sidoarjo Sulap Kain Perca Jadi Lukisan Jutaan Rupiah

Melihat betapa terpukulnya sang ibu kala itu, sumber tersebut kemudian menawarkan bantuan untuk berkendara sampai Malang.

Dan sampai sekarang izin tersebut malah menjadi izin yang terakhir diterima oleh ibunya. Saya sudah kehabisan energi karena carut perasaan dan juga fisik karena bepergian. Tapi saya coba menenangkan, berdiri di samping ibunya dan mencoba untuk mendekap. Disana air mata ibunya tak tertahankan untuk keluar.

Dan akhirnya saya menawarkan tumpangan untuk jalan dari SBY menuju Malang, syukurnya ibunya mau. Di perjalanan menuju Malang si ibu hanya menangis dan sesekali tatapannya kosong. Dia juga menunjukan foto anaknya dan bilang, “Saya jauh-jauh kerja di Jakarta itu buat besarin anak, kalau anak saya udah enggak ada seperti ini, rasanya semua terasa sia-sia”.

Tragedi di stadion Kanjuruhan menjadi peringkat kedua dalam daftar peristiwa kelam sejarah pertandingan sepakbola di dunia, karena memakan korban jiwa hingga lebih dari 150 orang, dan ratusan orang menjalani perawatan.

Tags:

Leave a Reply