Solusinya mereka memilih untuk membeli pengganti barang yang ketinggalan tersebut. “Kalau emang penting banget, lo harus beli lagi. Kalau emang nggak terlalu penting, ya jangan beli lagi,” terang Dito.
Baca juga: 10 Bidadari Victoria’s Secret Bagi Tips Kecantikan
Meski harus mengorbankan uang untuk membeli barang tersebut, namun itu tak jadi urusan yang memusingkan bagi mereka. Sepulang liburan, Ayu dan Dito bisa menjual kembali barang-barang tersebut lewat e-commerce atau online shop.
3. Nabung
Rupanya Ayu dan Dito sudah menyiapkan sendiri budget untuk travelling. Setiap penghasilan yang didapatkan, mereka menyimpan 50 persen dan ditabung khusus untuk pergi berlibur.
“Menurut kita, travelling itu sudah jadi kebutuhan utama. Mangkanya kita beraniin nabung 50 persen dari pendapatan kita. So, buat teman-teman yang mau travelling, harus rela nggak belanja berlebihan di hal lain,” terang Dito.
Baca juga: Luna Maya Nikmati Kesendiriannya Dengan Solo Travelling ke Nepal
4. Barang-barang yang dibawa
Ayu dan Dito punya kebiasaan enggan membawa barang yang tak bermanfaat saat travelling. Bahkan untuk urusan baju, mereka pun membawa secukupnya.
“Kita pilih tempat penginapan yang ada fasilitas cuci mencuci. Di Indonesia, gue suka pakai jasa laundry kiloan. Misal kita pergi dua minggu kita bawa baju enam sampai tujuh hari doang, abis itu dicuci,” ungkap Ayu.
5. Sabar saat travelling
Setiap berlibur bersama teman, pasangan ataupun keluarga, pasti ada saja kejadian yang membuat kesal. Diantaranya karena salah paham. Hal itu juga terjadi ketika Ayu dan Dito pergi berlibur.
Tags:Ayudia Bing Slamet Personal Traveling Travelling