Film tersebut menceritakan tentang seorang tukang kayu bernama Bill Furlong yang memiliki hidup sederhana. Suatu hari, dia mendapati keanehan di panti asuhan yang dikelola sebuah gereja di dekat rumahnya. Saat diselidiki, ternyata ada pembuangan bayi serta kerja paksa yang dilakukan para wanita di tempat tersebut.
Piknik Bersama Maut (2024)
Tidak melulu cerita panjang, film pendek juga bisa meninggalkan pesan mendalam pada penontonnya.
Berdurasi hanya sekitar 18 menit, ‘Piknik Bersama Maut’ menceritakan tentang seorang desainer grafis bernama Rudi yang mati karena kelelahan bekerja. Namun bukannya mau diajak ke akhirat, Rudi tetap memikirkan pekerjaannya.
| Baca Juga: Film Terakhir Mendiang Joshua Pandelaki ‘Mendadak Dangdut’
Maut pun menampar Rudi dengan realita bahwa pekerjaan yang dilakukannya sampai mati itu sia-sia. Saat diajak ke kantor, bosnya saat itu sedang berencana untuk memecat Rudi hanya karena sekali terlambat menyerahkan tugas.
The Settlers (2023)
Selanjutnya ada film dengan latar kolonialisme serta genosida di Amerika Serikat pada akhir abad ke-19.
Film tersebut menceritakan sebuah kelompok penjaga kebun yang terdiri dari tiga orang berbeda. Namun diam-diam mereka mengemban misi rahasia, yaitu membunuh penduduk asli Tierra del Fuego, suku Selk’nam.
Pembunuhan tersebut dilakukan untuk perebutan wilayah dan demi kepentingan ekonomi para penjajah. Para penduduk asli pun harus menghadapi teror kematian serta siksaan dari para penjajah. (*)
Tags:2nd miracle in cell no 7 Film Hak Asasi Manusia Film Isu HAM Hari Hak Asasi Manusia Sedunia Hari HAM Sedunia Piknik Bersama Maut Small Things Like These The Settelers