Dia dan rekan-rekannya juga pernah melakukan aksi unjuk rasa dan mogok kerja pada Mei 1993. Mereka mengajukan 12 tuntutan, seperti kenaikan upah, jaminan kesehatan, cuti haid, tunjangan hari raya (THR), dan lain-lain.
| Baca Juga: Menang Telak, Presiden Perempuan Pertama Benua Afrika Dapat Panggilan Sayang Mama Samia
Namun setelah melakukan unjuk rasa, 13 rekannya dilaporkan hilang dan tewas usai mendapat intimidasi dari Komando Rayon Militer (Koramil) setempat.
Marsinah yang mengetahui hal tersebut berusaha mencari rekan-rekannya di Koramil. Namun dia tidak juga kembali dan dinyatakan hilang pada 5 Mei 1993.
Jenazahnya kemudian ditemukan pada 9 Mei 1993 dengan kondisi mengenaskan di Desa Hegong, Kecamatan Wilangan, Nganjuk. Diduga dibunuh dan tewas sehari sebelumnya.
Pembunuhan Marsinah kemudian menjadi salah satu kasus pelanggaran HAM yang paling menarik perhatian dunia. Perjuangan dan kematiannya pun dijadikan sebagai lambang perlawanan pada ketidakadilan yang dirasakan buruh kerja. (*)
Jangan ketinggalan berita terbaru dan kisah menarik lainnya! Ikuti @Nyata_Media di Instagram, TikTok, dan YouTube untuk update tercepat dan konten eksklusif setiap hari.
Tags:Marsinah Pahlawan Nasional Presiden Prabowo
