By: Naomi Nilawati
10 October 2025

Bagi Titi Kamal, peran ini bukan hanya soal akting. Ada luka pribadi yang ikut terangkat ke permukaan.

“Aku tahu betul rasanya. Aku sempat keguguran setelah menunggu tiga tahun. Itu masa yang berat banget buat aku,” ujarnya saat press screening di Senayan City XXI, Jakarta, Kamis (9/10).

Pengalaman pribadi ini justru membantunya memahami kedalaman emosi karakter Rina. “Kesedihan-kesedihan itu aku ambil juga tapi aku sesuaikan sama karakternya. Paling itu sih yang berat,” ungkap istri dari Christian Sugiono itu.

Lebih dari sekadar peran, Titi mengaku mendapat pelajaran hidup dari Rina. “Aku pelajari gimana keikhlasan dia untuk bisa melewati semua ujian yang ada,” kata perempuan kelahiran Jakarta, 7 Desember 1981 itu.

| Baca Juga: Jisoo BLACKPINK dan Zayn Malik Adu Visual di MV Lagu ‘Eyes Closed’

Bahasa, Budaya, dan Tantangan Baru

Getih Ireng bukan hanya horor, tetapi juga etnografi visual. Film ini menggunakan dominasi bahasa Jawa, dengan logat khas Wonosobo yang menjadi tantangan tersendiri bagi Titi.

“Susah, sih. Susah banget. Tadinya aku pikir Jawa ya udah, gitu. Ternyata lebih kompleks lagi,” tutur ibu dari Arjuna Zayan Sugiono dan Kai Attar Sugiono itu.

Untuk mendalami logat dan karakter, ia menjalani latihan intensif selama dua hingga tiga minggu bersama dialect coach. Proses ini dibantu juga oleh Putri Ayudya dan Frans Nicholas sebagai acting coach, serta Mas Hadi sebagai dialect coach.

| Baca Juga: Titi Kamal Sulit Mengendalikan Tangis saat Syuting ‘Air Mata di Ujung Sajadah 2’

Untungnya, suasana syuting cukup menyenangkan karena ia mendapatkan partner main yang solid, yaitu Darius Sinathrya.

Titi juga pertama kalinya dipasangkan dengan Darius Sinathrya dalam film layar lebar, meskipun keduanya pernah bermain bersama dalam sinetron 20 tahun lalu.

Tags:

Leave a Reply