By: Nadiah Sekar Ayuni
10 April 2025

Dia pun juga sudah menaruh beberapa dispenser makanan kucing buatan sendiri di berapa titik stasiun di Jakarta. Setiap beberapa waktu sekali, pria yang memiliki toko peralatan hewan itu akan merawat atau menggantinya.

Gerakan street feeding yang dilakukan Ananda Arief tidak selalu menuai reaksi positif dari masyarakat. Terkadang ada saja yang sinis pada kebaikan yang dilakukannya.

“Reaksi negatif dari luar frekuensi (pencina hewan), pasti ada. Kayak, ‘Ngapain sih ngasih makan? Nyampah doang’. Terus dibilangnya kucing itu hama, terus kotorannya sembarangan, bikin kumuh gitu,” jelasnya.

Nanda terkadang juga mendapat nyinyiran dan sesama pencinta kucing dan anjing liar. Banyak dari mereka berpikir jika memang ingin melakukan gerakan, seharusnya dia membuat program sterilisasi sekali.

“Aku kan fokusnya street feeding, jadi aku mengesampingkan kegiatan steril karena kapabilitas yang terbatas untuk melakukan ini semua,” lanjutnya.

Meski demikian, Nanda yakin kepedulian sekecil apa pun pada sesama akan berdampak besar. Memberi makan pada kucing maupun anjing liar pun sebenarnya juga berdampak bagi lingkungan.

| Baca Juga: Ajak Seluruh Keluarga, Wali Band Umrah Bareng

“Orang sayang sama kucing kan awalnya ngasih makan dulu. Nanti dominonya kan orang pasti pengin steril mereka,” ucapnya.

Ananda Arief pun berharap gerakan street feeding yang dilakukan bisa membuka mata masyarakat jika manusia memang hidup berdampingan dengan hewan liar.

“Kalau kucing itu kan sudah pasti ada di samping kita. Kalau misalnya kita suruh mereka makan tikus, nanti bisa mengundang berbagai penyakit. Nanti penyebarannya ke manusia. Jadi jangan skeptis dulu dengan keberadaan mereka,” ucapnya. (*)

Tags:

Leave a Reply