Di bawah kepemimpinannya, laporan Covid-19 kembali dipublikasikan ke WHO, vaksinasi nasional dilanjutkan, dan protokol kesehatan diterapkan secara ketat.
Sesuai dengan keyakinannya, Samia Suluhu Hassan juga mengubah kebijakan pendidikan. Salah satunya dengan memberi kesempatan bersekolah pada anak perempuan hamil dan ibu muda.
“Kesempatan bagi setiap anak untuk belajar adalah hak mereka. Tidak boleh diambil oleh kondisi sosial atau ekonomi,” ujarnya.
| Baca Juga: Presiden Meksiko Ajukan Tuntutan usai Dilecehkan di Tempat Umum
Dari sana pula pemberdayaan perempuan dan pendidikan anak muda mulai dibangun. Peran wanita di pemerintahan pun meningkat, termasuk di parlemen dan kabinet.
Di bawah kepemimpinannya, Tanzania menjadi negara yang lebih stabil.
Meski demikian, dia masih harus menghadapi kritik dari oposisi. Namun dia memilih untuk membuka ruang dialog dalam menghadapinya.
Pendekatan itulah yang membuatnya mendapat panggilan “Mama Samia”.
“Kritik bukan ancaman; kritik adalah bagian dari demokrasi. Kita harus mendengar suara rakyat, bahkan yang berbeda pendapat dengan kita,” ujarnya dalam sebuah wawancara pada 2024.
Samia Suluhu Hassan sendiri mencalonkan diri pada pemilihan 2025 dan menang dengan total suara lebih dari 97 persen. (*)
Tags:Afrika Presiden Tanzani Samia Suluhu Hassan
