”Ya intinya misi kami dalam merawat lansia ini adalah memenuhi tiga kebutuhan mereka. Makan, kesehatan dan kehangatan. Karena itulah yang dibutuhkan para lansia,” kata Mufakhiroh kepada Nyata di Griya Lansia Husnul Khatimah, Kabupaten Malang, Minggu (6/72025) lalu.

Di Griya Lansia itu ratusan lansia sudah mereka selamatkan sejak enam tahun lalu. Sebagian dari mereka sudah meninggal dan dimakamkan di Sukolilo, Surabaya.

| Baca Juga : Atlet Seluncur Indah Cilik, Gazbiyya Zada Taviarandra Ingin Seperti Kaori Sakamoto

Awal berdirinya Griya Lansia, Griya Yatim dan Griya ODGJ itu dari kegiatan sosial yang
sudah dilakukan Mufi, Nurhadi dan Arif bersama teman-teman di Sahabat Yatim Dhuafa.

”Jadi kami ini awalnya Komunitas Sahabat Yatim Dhuafa. Kegiatan kami adalah aksi sosial Jumat Berkah. Namun dari situ, kami terpikir untuk membuat mereka-mereka yang kami bantu itu tidak hilang. Akhirnya kami kumpulkan dan kami asuh,” kata Mufi.

”Karena basic saya di kesehatan, ya saya bantu merawat. Dan kami punya tugas masing-masing,” kata Mufi yang seorang bidan desa itu.

Awal-awal mengasuh, ada tiga lansia yang dirawat. ”Lansia pertama itu ya Pak Misenan, sekarang sudah meninggal dan namanya diabadikan sebagai aula. Mereka saya rawat di rumah saya di dekat sini,” papar ibu dua putri itu. (*)

Kisah selengkapnya bisa dibaca di Tabloid Nyata Cetak edisi 2814, Minggu ke II Juli 2025

Tags:

Leave a Reply