
Sosialisasi pembuatan melibatkan semua orang, pria dan wanita. Foto: Dok. Padnya/Nyata
”Referensi bahan-bahannya itu masukan dari teman-teman. Terus saya yang bagian menjahit. Beberapa kali saya coba untuk menjahit itu. Ternyata teman-teman bilang, ’Wah, ini sudah sudah bagus ini’, ’Ini sudah bisa’,” ucapnya.
Untuk membuat pembalut kain, Demi memanfaatkan bahan-bahan sederhana. Terdiri dari kain perca atau kain katun atau kain batik (lapisan luar), mantel hujan (lapisan anti bocor), handuk dan bedong bayi (lapisan penyerap), dan kancing (perekat).
Setiap jenis kain dipotong sesuai pola. Kemudian disusun sesuai urutan. Lapisan luar (katun atau batik) menghadap ke atas bagian yang akan bersentuhan dengan kulit. Lapisan penyerap (bedong bayi dan handuk) diletakkan di tengah.
Lapisan anti bocor (mantel hujan) diletakkan paling bawah. Lalu jahit semua lapisan menjadi satu. Pasang kancing pada atau bagian bawah pembalut agar pembalut dapat terpasang dengan baik di celana dalam.
| Baca Juga : Kisah di Balik Viralnya Biarawati asal Brazil Jago Beatbox dan Dance
Program pembuatan pembalut kain baru mulai berjalan secara berkelanjutan ketika ada dukungan dari UNICEF dan masuk ke dalam program tambahan MKM (manajemen kesehatan dan kebersihan menstruasi) tahun 2021.
Sejak saat itu, Demianus Dike selalu didampingi seorang rekannya, yang bertugas memberikan pengantar dan penjelasan umum mengenai kebersihan menstruasi. Sementara Demi fokus pada sesi menjahit pembalut kain.
Atas dedikasinya itu, pria berusia 41 tahun itu dijuluki Manusia Pembalut. Sebuah nama yang belakangan viral di media sosial.
Melalui pelatihan itu, Demi berupaya mendobrak stigma bahwa isu menstruasi bukanlah sekadar urusan perempuan, melainkan tanggung jawab bersama.
Anak ke dua dari sembilan bersaudara itu kemudian berbagi suka dukanya dalam menjalankan kegiatan ini. Termasuk menghadapi berbagai cibiran.
Bagaimana cara Demi menghadapi cibiran? Baca kisah selengkapnya di Tabloid Nyata Cetak edisi 2814, Minggu ke II Juli 2025.
Tags:Demianus Dike Manusia Pembalut Manusia Pembalut Papua Pembalut Kain