By: Naomi Nilawati
9 July 2024

Tingginya potensi penularan cacar air dan risiko komplikasinya semakin meningkatkan urgensi pencegahan risiko penyakit ini, utamanya melalui pemberian imunisasi varisela.

Berdasarkan rekomendasi Ikatan Dokter Indonesia (IDAI), vaksin varisela diberikan secara lengkap dua dosis pada anak mulai usia 12-18 bulan dengan interval 6 minggu sampai 3 bulan.

Adapun pada anak usia 13 tahun atau lebih diberikan juga 2 dosis dengan interval 4 sampai 6 minggu. Dua dosis vaksin varisela efektif hingga 90 persen mencegah cacar air dan mengurangi risiko komplikasi yang mungkin muncul.

Pemahaman mengenai penyakit cacar air dan pencegahannya, salah satunya melalui imunisasi, perlu terus ditingkatkan dan diperluas. Melalui upaya ini, diharapkan dapat mendorong masyarakat agar dapat berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan informasi pencegahan penyakit cacar air, guna melindungi diri, keluarga serta masyarakat secara luas dari risiko penyakit ini.

| Baca Juga: Awet Muda di Usia Lebih Setengah Abad, Ini Tips dari Titi DJ

“Dengan memberikan imunisasi kepada anak-anak, kita dapat mencapai kekebalan kelompok yang tinggi (herd immunity), yang dapat melindungi individu yang rentan dan tidak dapat divaksinasi. Ini berarti bahwa imunisasi varisela bukan hanya melindungi individu yang mendapatkan vaksin, tetapi juga berperan dalam melindungi seluruh komunitas dari ancaman wabah penyakit cacar air,” tandas Dokter Ardi.

Sekadar informasi, virus penyebab cacar air dapat menular dari orang ke orang di tempat yang sama melalui droplet (percikan cairan) atau kontak langsung seperti saat menyentuh kulit yang terinfeksi cacar air.

Selain itu, virus ini juga bisa menyebar melalui udara yang terkontaminasi oleh partikel virus dari pernapasan orang yang terinfeksi, terutama apabila menghirup partikel dari cairan lepuh pada kulit yang terkena cacar air. (*)

Tags:

Leave a Reply