By: Agnes
9 May 2025

Qory mengaku telah hidup berdampingan dengan tiga penyakit autoimun sejak usia 16 tahun, yaitu Systemic Lupus Erythematosus (SLE), Sjogren’s syndrome, dan Inflammatory Bowel Disease (IBD).

Pada awalnya, gejala yang muncul tidak begitu dirasakan. Namun, ketika berusia 18 tahun, Qory tiba-tiba pingsan hingga mengalami koma.

Penyakit autoimun tidak hanya memengaruhi kesehatan fisik, tapi juga mental dan sosial. Qory mengisahkan bagaimana dirinya sempat kesulitan memiliki anak, mengalami masalah kulit hingga hampir kehilangan semangat hidup.

| Baca Juga: Waspada Thrifting, Murah Tapi Membawa Penyakit

“Autoimun itu seperti mati-hidup-mati-hidup, kadang kita sehat, tapi tiba-tiba bisa sakit parah hanya dalam hitungan jam,” jelas ibu satu anak ini.

Mantan istri Ramon Y Tungka itu mengaku pada awalnya, menjalani hidup dengan autoimun membuatnya sempat merasa insecure. Ia sering dikomentari orang karena tubuhnya yang gemuk dan kondisinya yang mudah sakit setiap kali bekerja.

Minimnya riset dan teknologi fasilitas kesehatan di dalam negeri saat itu memaksanya mencari pengobatan ke luar negeri.

“Saya harus ke Singapura, Korea, California, dan kemana pun untuk berobat, karena dulu di Indonesia belum sebaik sekarang penanganan autoimunnya,” lanjutnya.

| Baca Juga: Satu Bulan Dirawat, Abdee Slank Berjuang Lawan Penyakit Autoimun

Wanita kelahiran Jakarta, 17 Agustus 1991 ini mengalami kerusakan pada 13 organ tubuhnya. Namun kini, 10 di antaranya telah pulih berkat pengobatan intensif yang dijalaninya.

Hingga kini, bintang film Purple Love ini masih terus menjalani pengobatan. Menurut Qory, dukungan dari tim medis, keluarga, serta pola pikir positif sangat membantunya menjalani kehidupan sebagai penyintas autoimun.

“Ternyata memang diri kita butuh diterima oleh kita sendiri. Kita juga harus punya mindset yang positif, makanan bergizi serta menjalankan pola hidup sehat dan rutin olah raga,” ungkapnya. (*)

Tags:

Leave a Reply