By: Naomi Nilawati
31 August 2023

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk merayakan HUT kemerdekaan RI. Seperti yang dilakukan oleh Garin Nugroho yang bekerjasama dengan Galeri Indonesia Kaya menampilkan pertunjukan Dendang Riang Kemerdekaan beberapa waktu lalu.

Dalam pertunjukkan tersebut, Garin tampil bersama kelompok seni Opera Stamboel yang sejak tiga tahun lalu diinisiasinya bersama dengan Ong Hari Wahyu, di Yogyakarta. “Sejak tahun 2019 kita mendirikan Opera Stamboel. Kelompok yang sekarang kecil sekali dan anggotanya banyak yang berasal dari latarbelakang yang berbeda-beda. Ada quaier, teater, ada musisi-musisi yang biasa ada di orkestra, tapi kita minta untuk hidup disini, ada MC, pelawak,” ujar Garin saat ditemui di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Garin punya alasan tersendiri mengapa mengusung judul Dendang Riang Kemerdekaan untuk pertunjukan kali ini. “Kita pakai judul Dendang atau lagu atau musik karena itu membawa sejarah sekecil apapun manusia. Kita pakai riang, karena musik itu penyenandung untuk masalah kita yang paling parah maupun yang paling gembira. Kita patah hati ya kita menyanyi malah ikut joged. Itu kan sebenarnya absurd ya. Tapi itulah lagu. Makanya kita sebut Dendang Riang. Kalau kemerdekaan itu kan karena ini (merayakan) 17 Agustus,” papar Garin.

Ia menambahkan, “Tema pertunjukannya adalah tentang lagu dan kebangsaan. Bahwa lagu-lagu itu memberikan makna kebangsaan. Mereka bisa memberikan cerita, seperti tentang buah-buah di Indonesia, nama-nama tempat. Jadi lagu-lagu itu membawa keIndonesiaan yang sering orang tidak pikirkan. Dan lagu itu juga bisa membawa kita dalam kebersamaan”.

|Baca Juga: Berhasil Menghipnotis, Garin Nugroho Sentil Jokowi yang Tak Hadir di ‘Sepeda Presiden’

Lebih kurang 60 menit, penikmat seni dihibur aransemen musik yang memanjakan telinga, lagu-lagu yang diciptakan jauh sebelum Gen Z lahir, juga narasi-narasi puitik yang membawa serta pesan bernada civic education, keragaman budaya masyarakat Indonesia. Garin menuturkannya dengan apik dan sedikit serius, tapi sangat menghibur.

Beberapa lagu yang dinyanyikan dalam pertunjukan ini adalah Serumpun Padi dan Nyiur Hijau ciptaan Menteri Olahraga Ke-3 RI Maladi, Marilah Kemari ciptaan Titiek Puspa, Rasa Sayange yang legendaris dan sempat jadi kontroversi, Bersuka Ria karya Presiden pertama RI Soekarno. Dengan diiringi berbagai alat musik seperti accordion, biola, contrabass, dan drum akustik. Empat pemain musik andal berpadu dalam kolaborasi.

Melalui dendang lagu, pertunjukan ini menggambarkan perkembangan dan situasi Indonesia merentang masa. Era dulu hingga sekarang. Dari sisi romantisme maupun patriotisme. Juga sahut-sahutan pantun hingga rayuan jenaka dari jenis musik yang familiar pada periode tertentu.

“Melalui lagu dan narasi, kami ingin mengisahkan sejarah berbangsa dari dulu hingga sekarang dalam berbagai aspek kehidupan, agar para penikmat seni yang didominasi generasi muda dapat semakin mencintai dan mengenal sejarah Indonesia lebih dalam,” papar Garin

Foto: Dok. Ist

Menyenangkan dan Bermakna

Dikatakan Garin, Opera Stamboel ini terinspirasi dari komedi Stamboel yang berawal dari Surabaya. “Komedi stamboel itu merupakan pertunjukan seribu satu malam dengan nyanyian, lawak di era Hindia Belanda. Kemudian Komedi Stamboel di jaman Hindia Belanda menjadi sebuah pergerakan budaya yang terkenal. Komedi stamboel ini memberi pengaruh juga terhadap kesenian-kesenian, seperti ludruk, keroncong, ketoprak, Nah kita ini juga terinspirasi dari komedi stamboel, makanya kenapa namanya Opera Stamboel,” ungkap Garin.

Ia menambahkan bila opera Stamboel selalu berkeliling kemana saja. Seperti pasar, kampung. “Sangat simpel. Kita tampil tidak di panggung besar. Dan bisa membawakan berbagai tema-tema kebangsaan, kemerdekaan, tentang makna lagu yang jarang diungkapkan, ketahanan pangan, yang menghibur tapi juga memberi makna. Jadi antara menghibur dan juga mendidik. Jadi itu memang sebuah kelompok berkeliling, dengan lagu-lagu, tari, lawak, komedi, dan sebagainya. Dimanapun juga bisa melakukan hiburan dan menghibur masyarakat dengan tema tertentu,” jelas Garin.

|Baca Juga: Happy Salma Gandeng Putri Garin Nugroho untuk Proyek Terbarunya

Garin mengatakan bahwa dalam Opera Stamboel selalu diangkat lagu-lagu yang menggabungkan berbagai era. “Tidak ada aturan pakemnya. Ini group yang sangat rileks dan menyenangkan. Latihannya juga senang. Bukan sesuatu yang harus mewah. Sederhana tapi menyentuh, hingga orang bisa menikmati dengan nyaman,” katanya.

Menurut Garin, sudah cukup banyak permintaan untuk Opera Stamboel tampil di berbagai tempat. “Kita belum tahu setelah ini akan tampil dimana lagi. Sudah banyak permintaan. Tapi ini kan anggotanya sibuk semua, sangat laris di Yogyakarta. Untuk latihan juga nggak gampang. Untuk tampil di Galeri Indonesia Kaya ini saja sempat tertunda selama 2 tahun, karena kesibukan masing-masing. Kita santai kok, bukan group yang ngotot. Grup yang memang sengaja untuk memberikan hiburan yang menyenangkan, memberi kebersamaan, dan memberi makna,” ujarnya.

Garin menegaskan bila semua anggota Opera Stamboel tidak ada yang menemui kesulitan saat harus latihan dan tampil. “Nggak ada yang sulit. Karena mereka menyenangi kerjaan ini. Kalau menyenangi kan nggak sulit. Dan biasanya kalau maestro pasti nggak sulit. Tinggal menyesuaikan,” tegasnya.

Tags:

Leave a Reply