By: Agnes
23 August 2023

Drummer Tyo Nugros melahirkan karya terbaru. Membentuk duo electro rock band bernama ‘Direct Action’ ia mengandeng musisi Joseph Saryuf. Dengan genre musik electro rock di Indonesia, mereka merilis EP (Extended Play) yang berisi dua lagu, yaitu ‘Polydemic’ dan ‘Masonethics’

EP ini berisikan lagu yang kental dengan nuansa elektro, dengan durasi tiap lagu lebih dari enam menit. Lagu ‘Polydemic’ yang berperan sebagai leading single memiliki arti khusus.

Tyo Nugros mengatakan, lewat ‘Direct Action’ ia bisa menuangkan berbagai kreatifitas musiknya diluar genre pop.

“Ini seperti wadah untuk menuangkan apa yang telah lama aku inginkan karena selama ini tidak bisa. Karena kan waktu itu aku masih main di band itu,” jelas Tyo Nugro ssaat ditemui di kawasan Epicentrum, Jakarta Selatan, Selasa (22/8/2023).

Lagu ‘Polydemic’ ini sendiri memiliki pesan khusus. Bahwa segala sesuatu yang berurutan, tertata rapi, dan terkonstruksi–dengan mudah dan sekejap mata, bisa menjadi berantakan, kacau, dan abstrak.

“Sebagai manusia, konstruksi dan dekonstruksi adalah bagian dari kehidupan yang tidak dapat dilepaskan,” kata Joseph Saryuf di kesempatan yang sama.

|Baca Juga: Ahmad Dhani Larang Once Mekel Nyanyi Lagu Dewa 19, Ini Alasannya!

Foto: Dok. reza wibisono/Nyata

Sebagai punggawa dan drummer ‘Direct Action’ Tyo Nugros menjelaskan, bahwa secara musikal, ada istilah polyrhythm (bahasa inggris dari poliritmik) di mana dua atau lebih pola ritme yang berbeda dimainkan secara bersamaan.

“Kesulitan terbesar dari pembuatan single ini adalah mentransformasi komposisi mudah menjadi sulit berdasarkan pola poliritmik dari permainan drum Tyo Nugros,” terang Joseph Saryuf yang bertindak sebagai gitaris.

Karena lagu ini tanpa vokal, lanjut Josep Saryuf, yang menjadi tantangan juga adalah bagaimana membuat lagu tersebut tetap enak didengar meski memiliki ritme suara yang rumit.

|Baca Juga: Jadi Vokalis Grup Band Dewa 19. Ello Ngaku Tak Gantikan Ari Lasso dan Once

‘Polydemic’ lanjut Joseph Saryuf dari kata ‘Poly’ yang berarti poliritmik dan ‘demic’ dari pandemic (bahasa inggris dari pandemi), mengingat bahwa proses pembuatan lagu ini berlangsung di tengah wabah Covid-19.

Sebagai pembawa genre musik Electro Rock di Indonesia, DIRECT ACTION memiliki harapan besar akan musik mereka dalam EP ‘Polydemic’.

“Semoga band kami dan lagu ini bisa membuka wawasan masyarakat tentang keberadaan musik Electro Rock di Indonesia. Dan kami juga ingin menunjukkan kepada dunia bahwa, Indonesia bisa membuat musik seperti ini,” harap mantan drummer Grub Band Dewa ini.

Tyo Nugros dan Joseph Saryuf sebenarnya merupakan teman lama. Mereka sudah saling kenal sejak tahun 2016. Tapi karena kesibukan masing masing mereka belum bisa menyatukan ide dan karya dalam sebuah kelompok band.

“Setelah kita ngobrol, ternyata kita satu visi akhirnya kita brainstroming. Apalagi kan jarang duo electro rock band di Indonesia akhirnya kita sepakat membentuk ‘Direct Action’, ” jelas Tyo Nugros. (*)

Tags:

Leave a Reply