Tak cukup sampai di situ, Elizabeth menghabiskan waktu liburan musim panasnya dengan magang di laboratorium Genome Institute, Singapura.
4. Cikal bakal Theranos di mulai di tahun kedua perkuliahan Elizabeth
Memasuki tahun kedua perkuliahan, Elizabeth menghadap kepada salah satu dosennya, Proffesor Channing Robertson. Ia meminta restu untuk mendirikan suatu perusahaan.
Dari sanalah, Real-Time Cures (yang kemudian dikenal dengan nama Theranos) didirikan di Palo Alto, California. Perusahaan ini memiliki inovasi berupa perangkat tes kesehatan hanya dari satu tetes darah. Elizabeth mengatakan penemuannya itu bisa mendeteksi berbagai macam penyakit termasuk kanker, tekanan darah dan kolesterol.
Tak lama kemudian, Elizabeth keluar dari Stanford dan memutuskan untuk meneruskan penelitiannya dengan sisa dana yang masih ia miliki.
5. Masa kejayaan Theranos

Perjuangan berat Elizabeth akhirnya terbayar. Inovasinya ini mencuri perhatian dunia. Sederet tokoh dan investor besar pun menyuntikkan dananya untuk Theranos. Di antaranya adalah Draper Fisher Jurvetson dan Larry Ellison.
Tak tanggung-tanggung, Theranos mampu menghimpun dana lebih dari US$ 700 juta (Rp 9,9 triliun). Perusahaan sekaligus laboratorium raksasa pun didirikan dan mempekerjakan 800 karyawan di Silicon Valley.
Kesuksesan ini membawa nama Elizabeth sebagai salah satu sosok penting. Bahkan, ia memperoleh gelar miliarder perempuan termuda dari majalah Forbes. Kekayaannya mencapai US$ 4,5 juta (Rp 63,9 miliar).
6. Kejatuhan Elizabeth Holmes dan Theranos
Seindah apapun sebuah mimpi, kita pada akhirnya akan membuka mata dan terbangun. Di tengah masa kejayaannya, keburukan yang disimpan Elizabeth terungkap.
Tags:Elizabeth Holmes Kisah Theranos