Tak lupa, mereka juga memberikan tips dan trik mengenakan kain yang benar. Di antaranya adalah cara memakai kain batik dengan motif tertentu.
“Dalam mengenakan batik yang memiliki motif burung, kupu-kupu, atau bunga, jangan sampai memakainya terbalik (kepala burung/kupu-kupu/bagian atas bunga berada di bawah). Kurang bagus dilihatnya. Juga sebisa mungkin hindari menggunakan peniti, atau dipotong. Sehingga dalam penggunaanya, bisa memanfaatkan tali yang berbahan kain atau sabuk elastis,” tutur Windrati.

Tidak berhenti sampai di sini saja, antusiasme mahasiswa kembali terasa ketika sesi pemaparan materi ‘Batik Tanda Cinta’ oleh Noorlailie Soewarno. Bahkan, tak jarang para mahasiswi baper dibuatnya.
Bagaimana tidak? Materi ini membahas berbagai jenis batik yang memiliki filosofi dan biasa digunakan sebagai tanda cinta.
“Seperti kain batik Sido Asih yang berarti perlambang kehidupan manusia yang penuh kasih sayang, sedangkan Satrio Manah yang digunakan pria untuk melamar kekasih atau pujaan hatinya,” kata Noorlailie.

Mendengar hal tersebut, para mahasiswi langsung heboh dan baper dibuatnya. Dari 24 motif batik Nusantara yang dibahas, ada salah satu motif modern yang diberi nama Lope Lope. Sesuai dengan namanya, batik dari Bangkalan, Madura ini memiliki motif bentuk hati yang cantik.

Melihat antusiasme para mahasiswi tersebut, dekan Fakultas Vokasi UKWMS, Benedicta D. Muljani berharap mereka bisa semakin cinta dengan budaya Indonesia.
“Diharapkan melalui kegiatan ini, kita bisa bangga berkain Indonesia,” kata perempuan yang akrab disapa Bene tersebut.

batik Fashion Serba-serbi