By: Syukri
22 August 2019

Tak ingin terlalu lama berduka, penyanyi cantik Helen Sparingga, istri maestro penyanyi keroncong Mus Mulyadi (alm), kini merilis album bersama putrinya, Irene Mus Mulyadi.

Setelah lama vakum, penyanyi andalan JK Record itu berkesempatan untuk bernyanyi kembali. Helen merilis album baru yang diberi tajuk Jangan Beri Aku Rindu. Berbeda dari album sebelumnya yang dirilis 27 tahun silam, album ini disiarkan di seluruh kanal digital.

Secara khusus, album ini disiapkan untuk pecinta lagu ‘Jeka’, juga generasi yang lebih muda. Ini terlihat dari aransemen lagu di album ini, yang memadukan nuansa musik khas ‘Jeka’, dengan sentuhan musik kekinian.

Album yang bercerita tentang cinta, rindu dan kasih yang setia ini, diluncurkan sebagai pelepas rindu Helen pada dunia musik. Sekaligus ungkapan kasih pada suami tercinta.

“Pastinya ini surprise banget buat aku, dan nggak nyangka lagu lama akhirnya bisa dirilis di tahun ini. Ini suatu kebanggaan pastinya, terlebih cover-nya juga sangat berbeda. Aku terima kasih sekali dengan Pak Nyo,” ujar Helen saat ditemui di studio JK, Selasa (20/8).

Istri Mus Mulyadi
Foto: Istimewa

Yang menarik di album ini, Helen bukan hanya menyanyi lagu-lagu pop era tahun 80-90an.

“Sudah lama sekali tidak rekaman. Saya ingin mengajak penggemar bernostalgia,” ucap Helen, yang terakhir kali merilis album berjudul Ojo Ngono pada 1992.

anak dan istro mus mulyadi bikin album
Foto: Istimewa

Bersama munculnya Jangan Beri Aku Rindu, Irene Mus Mulyadi juga meluncurkan dua single keroncong berjudul Rangkaian Melati dan Dinda Bestari. Kedua lagu itu dinyanyikan Irene bersama ayahnya.

Kemampuan Irene menyanyi keroncong ini ditemukan oleh JK Records, ketika ia kembali ke Indonesia dalam rangka menghantar kepergian sang ayah. Ketika bertemu Irene, Leonard “Nyo” Kristianto mengajukan tawaran untuk menyanyi satu-dua lagu. Dan ini disambut baik oleh Irene.

“Terima kasih pada Pak Nyo, bisa dikasih kesempatan rekaman lagu keroncong. Apalagi bisa duet dengan papa saya. Saya juga nggak nyangka bisa duet dengan papa dalam satu musik yang baru. Walaupun papa sudah meninggal. Dan ini buat saya speechless,” terang Irene, yang saat take vocal menangis hingga meneteskan air mata.

Istri Mus Mulyadi
Foto: Istimewa

Persiapan dilakukan dengan cepat, terutama untuk urusan musiknya. Nyo Kristianto tak ingin membuat lagu keroncong biasa. Ia ingin menghadirkan sesuatu yang baru.

“Irene ternyata dapat menyesuaikan diri dengan cepat. Proses rekaman berlangsung dengan sangat baik,” ujar sang Produser, Nyo Kristianto.

“Irene kalau diduetkan dengan om Mus oke nih,” kata Nyo ketika itu. Diluar dugaan, baik Helen maupun Irene menyambut positif idenya itu. “Emang bisa?” ucap Nyo menirukan reaksi Irene ketika itu. Nyo langsung menghubungi label GNP untuk ijin meminjam track rekaman suara Mus Mulyadi.

“Saya bikin musik baru, keroncong. Suara Mus Mulyadi sudah ada, dan saya tempel suara Irene pada lagu Dinda Bestari bersama Mus Mulyadi. Tapi rasanya tanggung kalau cuma satu lagu. Karena saya suka lagu Rangkaian Melati, maka saya buat dalam kemasan berbeda. Keroncong itu pilihan saya. Tapi saya maunya semua asli bukan keroncong MIDI. Jadilah saya memakai original player untuk lagu keroncong Rangkaian Melati,” bangga Nyo.

Khusus untuk lagu Dinda Bestari, Nyo Kristianto menyatukan Irene dengan ayahandanya. Duet mereka membuat lagu ini menjadi lebih indah dan istimewa.

“Ini karena dengan kemajuan teknik rekaman, keduanya bisa tampil bersahut-sahutan. Tentu saja ini menjadi sangat istimewa,” jelasnya. (*)

Tags:

Leave a Reply