“Secara kepribadian, ini adalah album yang lucu. Setelah album ‘Tortured Poets Department’, atribut karakter yang saya soroti dalam proses penulisan itu jauh lebih serius dan sensitif,” jelasnya.
“Yang ini (‘The Life of a Showgirl’) seperti album yang genit, menyenangkan, penuh skandal, seksi, menggoda, layaknya seorang showgirl (gadis pertunjukan),” lanjutnya.
Sebagai wanita yang juga berprofesi sebagai showgirl, Taylor menyebut tujuannya adalah membuat karya yang bisa menjadi sebuah cermin. Penggemar seperti merasakan atau melihat kisah hidupnya dalam sebuah lagu.
| Baca Juga : Duet Bareng Taylor Swift, Sabrina Carpenter Unggah Momen Emosional
Dia tidak mempermasalahkan pendapat orang-orang yang pasti berbeda antara satu sama lain. “Aku sangat menghormati opini subjektif orang-orang tentang seni. Aku bukan polisi seni,” ungkapnya.
Pelantun ‘Opalite’ itu juga menuturkan kalau tidak semua orang akan relate dengan lagu-lagunya.
“Sering kali, sebuah album adalah cara yang sangat liar untuk melihat diri kalian sendiri, kan? Apa yang sedang kalian lalui dalam hidup akan memengaruhi apakah kalian akan relate dengan musikku yang dirilis dalam waktu tertentu,” katanya.
Ada kalanya seorang pendengar merasa tidak relate dengan suatu album dan menilainya buruk. Tapi setelah melewati beberapa fase kehidupan, ia justru jadi menyukainya. (*)
Jangan ketinggalan berita terbaru dan kisah menarik lainnya! Ikuti @Nyata_Media di Instagram, TikTok, dan YouTube untuk update tercepat dan konten eksklusif setiap hari.
Tags:Taylor Swift The Life of a Showgirl Travis Kelce