“Aku sama sekali tidak kesulitan secara ekonomi. Namun kalaupun seseorang menyuruhku untuk menyewa tempat tinggal, aku tidak akan melakukannya. Lingkungan di taman biasa aku bermalam bahkan lebih bagus daripada sebagian rumah sewa,” ujarnya.

| Baca Juga: Bukan Hanya Biaya, Patung Biawak Wonosobo Viral Karena Prinsip si Pematung

Dia pun sebenarnya memiliki rumah megah empat lantai dengan luas bangunan 400 meter persegi di kampung halamannya. Namun dia lebih memilih gaya hidup yang seperti sekarang.

Tiap akhir pekan, Zhang pulang ke kampung halaman yang jauhnya mencapai 300 km. Dia akan mencuci baju dan menghabiskan waktu dengan keluarganya di sana.

“Jaraknya memang sampai 300 km, tapi aku berhasil menghabiskan tiga malam tiap minggu di rumah. Kerja di Shenzhen benar-benar hanya untuk mencari uang,” ujarnya.

Meski demikian, Zhang mengaku dalam beberapa tahun ke depan dirinya berencana untuk kembali ke kampung halamannya.

“Ada banyak programmer yang mulai berguguran begitu mereka berusia 35 tahun. Untungnya aku masih punya pekerjaan di Shenzhen. Aku berencana untuk bekerja beberapa tahun lagi, lalu kembali ke rumah untuk berkumpul dengan keluarga,” ucapnya. (*)

Tags:

Leave a Reply