Masih berkeras untuk tinggal di rumah Mamatik, Via sampai mencoba mengikuti tes masuk SMA di Surabaya. Namun, orangtua Via tak mengizinkannya, sampai harus ada adegan pemaksaan.
“Singkat cerita waktu kelulusan SMP aku malah nekat ikut tes di beberapa SMA negeri di sby, dengan harapan kalo keterima masih di bolehkan tinggal di sby, dan aku keterima doong di salah satu SMAN Sby,” kata Via.
“Tapi orang tuaku gak ngijinin aku dan tetep bawa aku pindah ke sidoarjo, sampe pada akhirnya ada tragedi tarik2an dan aku gandolan pintu krn sangking gak maunya di bawa pindah ?,” tambahnya.
Bukan tanpa alasan, kala itu Via sudah terlanjur dekat dengan budhenya dan terbiasa dengan suasana kota Surabaya. Sehingga keputusan untuk tinggal di Sidoarjo pada awalnya dijalankan dengan berat hati.
Setelah pindah ke Sidoarjo, Via mulai jauh dengan Mamatik. Bahkan, sempat ada konflik antara orangtua Via dan Mamatik.
“Tapi sayangnya pas aku tinggal di sidoarjo udh mulai agak jauh sama mamatik, karena ada kecemburuan sosial dr orang2 yg ngomporin orangtuaku biar benci sama keluarga ini. Jadi aku membatasi diri demi menjaga perasaan orangtuaku, bahkan untuk memberi sesuatu ke mereka aja aku takut,” ujar Via.
| Baca juga: Tak Kuat Dibully, Via Vallen Terpikir untuk Mengakhiri Hidupnya
Tapi setelah beberapa saat berlalu, akhirnya ketegangan tersebut berakhir. Via pun begitu bahagia saat bisa berkumpul lagi dengan keluarga Mamatik. Terlebih, keluarga kerabatnya itu sudah selalu di sisinya sejak Via belum sesukses sekarang.
“Tapi Alhamdulillah, waktu yg menjawab semuanyaa. Masa itu sudah berlaluu, aku bisa sering ngumpul sama mamatik sekeluarga lagii. Karena keluarga ini memang sudah ada sama aku jauhhh dr jaman aku masih susahh, jd bukan yg baru datang ketika aku seperti sekarang ?,” pungkasnya. (*)
Tags:Via Vallen