Para bapak ini menganggap anak-anak yang terperangkap dalam gua adalah anak mereka. Tanpa berpikir panjang, para bapak itu memberikan tenaga dengan menjemput dan mengantar mereka yang terlibat dalam tim penyelamatan, tanpa meminta bayaran.

Foto: Dok. Twitter @duduang2
Relawan ini mengumpulkan sayuran dan daging yang didonasikan para pedagang pasar. Kemudian mereka membawa ke lokasi, agar relawan di sana bisa memasaknya untuk tim penyelamat.

Foto: Dok. Twitter @duduang2
Tanpa ragu, para pengumpul sarang burung yang ahli memanjat ini, mengumpulkan uang dari warga desanya untuk terbang ke lokasi dan membantu proses evakuasi. Meski, mereka hanya memiliki tiket pergi dan tidak tahu bagaimana pulangnya nanti.

Foto: Dok. Twitter @duduang2
Sepasang suami istri penjual mie ini, memutuskan untuk datang ke lokasi dan memberikan dagangannya secara gratis, untuk para relawan dan tim penyelamat.

Foto: Dok. Twitter @duduang2
Tahu bahwa negaranya memiliki sistem pompa yang bagus, Dennis, bocah 9 tahun keturunan Thailand-Belanda ini menulis surat kepada Perdana Menteri Belanda, untuk membantu korban di Thailand. Permintaan itu pun dikabulkan.

Foto: Dok. Twitter @duduang2
Pria inilah yang menciptakan mesin pemompa. Tanpa mesin tersebut, misi penyelamatan ini tidak akan berhasil.

John Volanthen (kaos biru) dan Rick Stanton (kaos hitam). Foto: Dok. Twitter @duduang2
Kisah Thailand Cave Rescue