By: Bayu
7 November 2025

NYATA MEDIA — Saskia Chadwick mengungkapkan bahwa bagian tersulit ketika memerankan tokoh Zoya dalam film ‘Tak Kenal Maka Taaruf’ terletak pada kondisi psikologis yang dimiliki karakter tersebut: philophobia, ketakutan ekstrem terhadap cinta.

Saskia harus memastikan reaksi tubuh dan ekspresi Zoya ketika berhadapan dengan laki-laki terlihat alami, tidak berlebihan, namun tetap menunjukkan ketakutan yang kuat.

Ia menekankan bahwa Zoya sebenarnya merupakan sosok mahasiswi tenang yang mudah dipahami, tetapi phobia itu menjadi tantangan terbesar dalam proses pendalaman karakter.

“Untuk jadi Zoyanya sendiri nggak susah, dia tipikal mahasiswi kalem yang dari kecil nggak neko-neko. Tantangannya si philophobia-nya ini, dia bukan yang cuma nggak mau deket sama cowok, tapi ketika ada laki-laki yang punya maksud ke dia tuh dia langsung ke-trigger, nah ketakutannya tuh seberapa besar untuk si Zoya ini. Itu yang paling menantang dari peran Zoya ini dan alhamdulillah dibantu sama pak Toma (sutradara) dan temen-temen lain,” jelas Saskia saat gala premiere di Kuningan, Jakarta Selatan.

| Baca Juga: Perjuangan Fadi Alaydrus Taaruf ke Saskia Chadwick

Philophobia yang dialami Zoya berasal dari trauma keluarga yang telah lama membentuk dirinya. Dua kakaknya pernah gagal dalam hubungan cinta, menyebabkan Zoya tumbuh dengan ketakutan besar terhadap segala bentuk kedekatan terhadap lawan jenis.

Meski berprinsip bahwa hubungan menuju pernikahan sebaiknya dijalani tanpa pacaran, ketakutan itu menghalanginya untuk memahami perasaannya sendiri.

Situasi ini mulai berubah ketika ia bertemu Faris, mahasiswa teknologi kelautan yang juga vokalis band kampus.

Faris awalnya hanya dikenal Zoya sebagai pengendara motor yang berisik, namun kehadirannya perlahan merontohkan ketakutan yang selama ini Zoya bangun.

| Baca Juga: Saskia Chadwick Sempat Takut Main Film Bareng Taskya Namya

“Pas nonton film rasanya kayak mengingat pesan papa untuk menjaga diri dari pergaulan bebas. Tapi tetap menarik bikin baper dan ketawa-ketawa sendiri,” ucapnya.

Kisah Zoya yang berusaha berdamai dengan trauma dan perasaannya menjadi inti cerita. Dalam film, cinta justru menjadi sarana penyembuhan bagi Zoya yang selama ini berusaha menjauh dari perasaan tersebut.

Tags:

Leave a Reply