“Istilahnya banyak teka-teki, jadi memang nggak banyak film horor yang kebaca ceritanya, ini nggak kebaca. Justru itu yang membuat film ini menyeramkan. Jadi bukan sekadar horor biasa, banyak misteri yang harus dipecahkan memang semua mencurigakan. Banyak respons dari penonton ‘ini siapa ya yang menjadi dalang pembunuhan’ dan film itu harus nggak ketebak,” ujar pelantun lagu ‘Cinta’ itu.
Selain Ariyo Wahab, Teuku Rifnu Wikana juga memerankan sosok ustadz di lingkungan pesantren tersebut. Rifnu mengungkapkan bahwa ia tidak mengalami kendala berarti dalam menghidupkan karakter Ustadz Ridwan.
Bekal ilmu agama yang dimilikinya sejak kecil, melalui pendidikan di madrasah serta pembelajaran mengaji dan Bahasa Arab, sangat membantunya dalam mendalami peran tersebut.
| Baca Juga: Pengisi OST, Rossa Juga Debut Akting di ‘Tak Ingin Usai di Sini’
“Saya berperan sebagai Ustadz Ridwan, ustadz yang sangat baik, yang berupaya menjaga pesantren agar terkendali, tidak ada kerusakan baik itu karakter anak-anaknya,” ungkap pria kelahiran Pematang Siantar, Sumatera Utara, 3 Agustus 1980 itu.
Namun, Rifnu menyoroti satu aspek menarik sekaligus menantang dari karakter Ustadz Ridwan, yaitu sisi misteriusnya. Baginya, tantangan terletak pada bagaimana memainkan peran yang dapat memunculkan berbagai asumsi di benak penonton sepanjang alur cerita.
“Ustadz Ridwan ini penuh tanda tanya, memainkan itunya yang sulit,” ungkap pemeran Kelana dalam film ‘Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, Cinta’ itu.
Rifnu juga menuturkan, film ini tidak hanya menyajikan kengerian pembantaian, tetapi juga merefleksikan kondisi sosial dan politik yang melatarbelakangi tragedi tersebut. Ia berharap film ini dapat menjadi pengingat sejarah agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
| Baca Juga: Reza Arap Debut Sutradara Lewat Film ‘Harusnya Horor’
Sutradara Azhar Kinoi Lubis mengungkapkan bahwa film ‘Pembantaian Dukun Santet’ digarap sejak setahun lalu.
“Tidak hanya memberi hiburan, tapi film tersebut juga ingin mengedukasi masyarakat. Bukan hanya menghibur, tapi juga ada premis yang bisa kita pelajari. Karena peristiwa ini sangat dikenal, bukan hanya di kalangan Indonesia, tapi juga internasional. Film ini tidak akan menjadi sesuatu yang luar biasa tanpa kru dan para aktor yang juga sangat luar biasa,” ujar Kinoi.
Dengan latar cerita tahun 1990-an, film tersebut menyoroti seorang santri bernama Satrio (Kevin Ardilova) yang tinggal dan belajar di sebuah pondok pesantren di Jawa.
Tags:Ariyo Wahab Film Horor Film Pembantaian Dukun Santet Pembantaian Dukun Santet Teuku Rifnu Wikana