Bahkan perilaku pelaku sebelumnya normal, tidak tempramen dan memiliki solidaritas terhadap tetangga. “Profesinya sehari-hari jual beli kambing. Dikatakan bangkrut tidak juga karena masih berjalan, kemarin masih bawa jualan domba,” kata Yoyo.

Pernah Coba Bunuh Diri

Namun demikian, kata Yoyo, tiga hari sebelum kejadian, pelaku Tarsum mengalami depresi. Ia mencoba melakukan aksi bunuh diri dengan membenturkan kening ke tembok. Pelaku juga sempat menitipkan anak keduanya yang masih SMA ke RT dan tetangga.

Alasannya pelaku akan merantau ke Kalimantan. “Pelaku sempat menitipkan anak katanya mau merantau ke Kalimantan. Pangdidikeun budak (tolong didik anak saya),” terangnya.

Hidup Berkecukupan

Dilansir dari Republika, Tarsum dan keluarga merupakan warga pindahan dari Kecamatan Rajadesa, Kabupaten Ciamis sejak tahun 2010. Dia tinggal bersama istri dan dua anak di Kecamatan Rancah.

Di Kecamatan Rancah, Tarsum bersama istrinya punya usaha jual beli kambing. Dari usaha itu, keluarga bisa dibilang hidup berkecukupan. “Secara keuangan cukup sebagaimana orang berusaha, usaha suami istri barengan,” kata Yoyo.

Dalam beberapa tahun terakhir, Tarsum hanya tinggal di rumah bersama istri dan anak keduanya. Sementara anak pertamanya sudah menikah dan tinggal bersama pasangannya. (*)

Tags:

Leave a Reply