Pemutusan kontrak eksklusif Spotify dengan perusahaan milik Pangeran Harry dan Meghan Markle nampaknya berbuntut panjang. Pasangan bangsawan itu tak henti-hentinya mendapat kritikan tajam dari berbagai kalangan. Salah satunya Jeremy Zimmer, selaku CEO dari agensi teratas Hollywood, United Talent Agency (UTA).
Dilansir dari Fox News, sebagai seseorang yang ahli mencari talenta, Jeremy tentu memiliki penilaian yang tinggi melihat bakat yang dimiliki seseorang. Namun, dalam sebuah wawancara baru-baru ini, ia mengaku bila dirinya masih bingung dengan bakat yang dimiliki Meghan Markle.
CEO agensi top itu mulai bertanya-tanya setelah Spotify tiba-tiba mengakhiri kesepakatannya dengan Duchess of Sussex dan suaminya Pangeran Harry. Pasalnya, bila mereka betul-betul berbakat dalam bidang podcast, mereka tidak akan membuat konten hanya satu season saja.
“Ternyata Meghan Markle tidak memiliki bakat audio yang hebat, atau bakat apa pun,” kata Jeremy kepada situs berita global Semafor saat ditanya tentang pembatalan podcast Harry dan Meghan.
|Baca Juga: Meghan Markle Dituduh Palsukan Hasil Wawancara Podcast di Spotify

“Dan, tahukah Anda, hanya karena Anda terkenal tidak membuat Anda hebat dalam sesuatu,” tambahnya.
Jeremy Zimmer mendirikan agensinya bersama kedua rekannya Jim Berkus dan Peter Benedek pada tahun 1991. UTA sendiri telah menaungi banyak selebriti ternama seperti Mariah Carey, Anthony Hopkins, Kevin Hart, Chelsea Handler, Bryan Cranston dan M. Knight Shyamalan.
Jeremy menjadikan UTA, sebagai salah satu dari tiga agensi teratas Hollywood bersama dengan Creative Artists Agency (CAA) dan William Morris Endeavour (WME). UTA juga membantu penawaran podcast untuk klien mereka termasuk Handler, Will Ferrell, dan Seth Rogen.
Sebelum menikah dengan Pangeran Harry, Meghan sempat membintangi series USA Network bertajuk Suits selama tujuh musim dari 2011 hingga 2018. Pada saat itu ia berhasil menandatangani kontrak dengan WME di bulan April.
|Baca Juga: Petinggi Spotify Sebut Harry-Meghan Penipu Usai Akhiri Kontrak Rp300 Miliar
Pada Desember 2020, Harry dan Meghan menandatangani kontrak podcast, yang bernilai sekitar $20 juta (Rp300 miliar) dengan Spotify.
Melalui perusahaan produksi mereka Archewell Audio, pasangan ini memproduksi Archetypes, yang dipandu oleh Meghan dan memulai debutnya pada Agustus 2022. Podcast 12 episode itu angsung menjadi hits dan menduduki puncak tangga lagu Spotify di tujuh negara, termasuk AS dan Inggris. Mereka berhasil mengundang tamu populer termasuk Serena Williams, Mariah Carey dan Paris Hilton. Bahkan, meski berjalan satu season, podcast itu telah memenangkan penghargaan podcast di People’s Choice Awards 2022.
Awal bulan ini, Spotify dan Archewell Audio mengumumkan bila mereka telah memutuskan untuk mengakhiri kesepakatan bersama yang telah diresmikan pada tahun 2020 lalu.
Tags:Meghan Markle Pangeran Harry Royal Family Spotify