By: Nadhirul
3 June 2021

“Dengan keagungan akhlakmu, kesabaranmu, untuk menghadapi semuanya. Menyimpan semuanya dengan rapi, memilih untuk diam, kemudian menumpahkannya kepada Sang Pemilik Langit dan bumi, di kala kami terlelap dengan mimpi mimpi kami,” beber Ghaza. 

“Begitulah Ibuku. Entah di sudut surga sebelah mana ia dilahirkan. Entah dimana ia menyembunyikan kedua sayapnya. Mengalah, mengalah, dan mengalah. Selalu mengalah. Itulah pilihannya,” pungkasnya. (*)

Tags:

Leave a Reply