Jasmine Hartin, menantu bangsawan Inggris, Lord Michael Anthony Ashcroft harus mendekam di penjara usai diduga membunuh Inspektur Polisi San Pedro, Henry Jemmot, Kamis (27/5) malam. Perempuan yang terbiasa hidup dengan fasilitas serba mewah itu ditahan di penjara lokal yang dijuluki sebagai ‘neraka di bumi’, sejak Jumat (28/5).
Dilansir dari Daily Mail, Jemmot ditemukan tak bernyawa dan mengambang di perairan Pulau San Pedro. Sebuah luka tembak di belakang telinga kanannya jadi penyebab kematian ayah lima anak tersebut.
Sebelum insiden tersebut terjadi, Jemmot sempat bersantai bersama Hartin di dermaga San Pedro. Keduanya bahkan melanggar jam malam yang berlaku di Belize. Sejak pandemi Covid-19, pemerintah Belize memberlakukan larangan bagi warganya untuk keluar rumah pada pukul 22.00 hingga 05.00.

Keduanya minum-minum di pinggir dermaga selama beberapa jam. Menurut Komisaris Polisi Belize, Chester Williams, Hartin dan Jemmot adalah teman lama. Tidak ada indikasi bahwa keduanya menjalin hubungan gelap.
“Mereka sama-sama mengenakan baju lengkap. Mereka mengenal satu sama lain. Mereka minum-minum selama beberapa jam sebelum insiden tersebut terjadi,” kata Williams.
Jasmine Hartin mengaku bahwa benar ia yang menembak Jemmot. Namun pasangan Andrew Ashcroft itu mengatakan bahwa ia melakukan hal tersebut secara tak sengaja.

Sosialita itu mengatakan kepada para detektif bahwa dirinya sempat memijat Jemmot beberapa saat sebelum insiden tersebut terjadi. Hartin dan Jemmot memang sempat bermain-main dengan pistol yang digunakan Jemmot untuk bertugas itu. Ketika ia ingin memberikan senjata itu ke Jemmot, tanpa sengaja Hartin menembak sang polisi.
Setelah tertembak, tubuh Jemmot menimpa Hartin. Perempuan berambut blonde itu pun panik. Darah membasahi tangan dan beberapa bagian tubuhnya. Dalam suasana itu, Hartin mendorong tubuh Jemmot hingga jatuh ke perairan.
Adik Henry Jemmot, Cherry Jemmot mencium ada hal yang tidak beres di balik pengakuan Hartin. Cherry mengenal betul kakaknya. Ia menduga kalau Hartin sengaja menembak sang inspektur.
“Dia (Henry Jemmot, red) memiliki luka di bagian belakang telinga seperti tipe luka dalam pembunuhan. Dia juga merupakan seorang polisi handal, setelah 24 tahun bekerja di bidang ini. Dia tidak pernah lengah. Dia adalah polisi top. Aku tidak tahu bagaimana dia bisa tertembak dengan pistolnya sendiri,” beber Cherry.
Tags:Jasmin Hartin Jasmine Hartin