By: Basu Seno
3 June 2019

  • Gandeng tangan anak, sehingga Anda dapat membimbing dan memastikan jari-jemarinya tidak terjebak di sela-sela pegangan eskalator.
  • Beritahu anak untuk berdiri diam dan menghadap ke depan. Jangan duduk di tangga eskalator, karena khawatir jari-jari tangan dan kaki-nya lebih dekat dengan bagian yang berputar sehingga mudah
    terjepit.
  • Periksa pakaian anak Anda. Jangan memakaikan pakaian yang terlalu melambai-lambai atau celana yang terlalu panjang, karena bisa tersangkut di eskalator dan membuatnya terjepit.
  • Jika memakai sepatu bertali, pastikan tali tersebut diikat secara sempurna, sehingga tidak sampai terjepit.
  • Di bagian tepi eskalator biasanya ada garis kuning sebagai pembatas. Pastikan si kecil berdiri agak jauh dari garis kuning tersebut.
  • Jangan biarkan si kecil bermain di sekitar eskalator seorang diri. Rasa ingin tahunya yang besar, bisa saja membuatnya celaka.
  • Jika membawa si kecil dengan kereta dorong, sebaiknya Anda jangan naik ke lantai atas menggunakan eskalator. Sebab eskalator hanya mampu muat dua roda kereta dorong saja, sehingga mudah terjatuh.
  • Jika si kecil terjepit eskalator, segera tekan tombol berhenti darurat eskalator yang ada di bagian bawah. Atau berteriaklah pada seseorang untuk segera mematikan eskalator.

Troli

Membiarkan si kecil mendorong troli atau keranjang belanjaan memang akan membuatnya senang. Tapi tahukah Anda, bahwa kecelakaan yang dialami anak akibat troli ternyata cukup besar.

Menurut American Academy of Pediatrics, di Amerika Serikat hampir 21.000 anak di bawah usia lima tahun harus dibawa ke Unit Gawat Darurat (UGD) setiap tahun, akibat troli belanja. Mulai cedera tangan, leher, hingga kepala. 

Troli memang dirancang menyempit di bagian depan, sehingga bila dinaiki si kecil akan membuatnya mudah terbalik ke depan. Agar tetap aman, berikut ini strateginya:

  • Jika membawa troli, jangan biarkan si kecil mendorongnya tanpa pengawasan, karena bisa mencelakainya. Seperti terjepit roda troli, tertabrak troli yang berat, atau menabrakkan troli ke rak barang dan merusaknya.
  • Sebaiknya dudukkan si kecil di tempat dudukan troli. Atau pilih troli yang didesain seperti mobil-mobilan, sehingga kalaupun anak terjatuh, dia tidak terluka parah.
  • Jangan biarkan si kecil naik di bagian samping atau belakang troli, karena bisa bikin celaka.
  • Jangan meninggalkan anak di troli tanpa pengawasan.

Lift

Hampir 2.000 anak terluka akibat lift setiap tahunnya. Terutama terjepit tangan atau anggota tubuh lainnya. Itu karena pintu lift akan terbuka sendiri jika sensor mendeteksi ada sesuatu, tapi lengan atau jari anak bisa begitu kecil, sehingga tidak terdeteksi. Agar tetap aman, berikut ini tipsnya:

  • Jangan pernah mencoba menghentikan pintu menggunakan lengan, kaki, tas, atau stroller saat akan menutup. Meski mayoritas lift di mal atau department store dilengkapi fitur keselamatan dan terpelihara dengan baik, mata fotoelektrik lift bisa saja rusak, sehingga pintunya bisa menutup dan menjepit.
  • Sebelum keluar dari lift, pastikan pintunya benar-benar membuka dengan baik. Setelah itu tuntun si kecil keluar sambil tetap memerhatikan kakinya agar tidak terjebak di celah lift.
  • Jangan biarkan si kecil bersandar pada pintu lift.

Semoga dengan keempat stategi ini, si kecil bisa makin aman saat jalan-jalan di mal. (*/rez)

Tags:

Leave a Reply