By: Azharul Hakim
6 December 2025

NYATA MEDIA — Diabetes yang dulu identik dengan penyakit usia lanjut, kini semakin banyak ditemukan pada kelompok usia muda. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui gejala diabetes agar tidak semakin serius.

Data International Diabetes Federation (IDF) tahun 2021 mencatat bahwa 1 dari 5 penderita diabetes berusia di bawah 40 tahun. Angka tersebut terus menunjukkan tren peningkatan hingga sekarang.

Meski kerap berkembang tanpa gejala yang jelas pada tahap awal, ada sejumlah tanda yang dapat dikenali secara mandiri.

| Baca Juga : Tak Hanya Lezat, Ini Manfaat Ubi Cilembu Bagi Kesehatan

Dikutip dari Healthshots, lima gejala diabetes berikut bisa menjadi indikator awal gangguan gula darah dan perlu diwaspadai :

1. Poliuria, Polidipsia, dan Polifagia

Tiga gejala klasik diabetes itu merupakan tanda paling mudah dikenali. Poliuria atau buang air kecil berlebihan terjadi ketika kadar gula darah terlalu tinggi, sehingga tubuh mengeluarkan gula melalui urine.

Kondisi itu memicu polidipsia atau rasa haus berlebihan akibat kehilangan cairan. Selain itu, meski kadar gula tinggi, tubuh tetap kekurangan energi karena ketidakmampuan sel menggunakan glukosa, sehingga otak memberi sinyal lapar berlebih atau polifagia.

2. Penurunan Berat Badan Tanpa Sebab Jelas

Penurunan berat badan bisa mengindikasikan diabetes, terutama jika terjadi tanpa perubahan pola makan atau aktivitas fisik.

| Baca Juga : Kenali Fungsi Color Corrector untuk Dapatkan Makeup Flawless

Ketika tubuh tidak mampu memanfaatkan gula untuk energi, ia beralih membakar lemak dan otot. Kondisi itu bisa berlangsung cepat dan merupakan sinyal bahaya.

Data dari National Health Information Scotland menyebutkan sekitar 10 persen penderita diabetes tipe 1 mengalami penurunan berat badan signifikan sebelum diagnosis.

3. Bintik pada Tulang Kering dan Perubahan Kulit

Perubahan kulit, seperti bintik pada tulang kering atau tekstur kulit yang mengeras, juga dapat menjadi penanda gangguan metabolik.

Pada penderita diabetes, peradangan tingkat rendah dapat memengaruhi kemampuan kulit untuk beregenerasi. Kulit juga dapat kehilangan elastisitas karena adanya advanced glycation end products (AGEs), sehingga lebih rentan terhadap luka dan penyembuhan yang lambat.

| Baca Juga : Bertahun-tahun, Kylie Jenner Alami Sakit Punggung Usai Melahirkan

4. Kelelahan Kronis

Rasa lelah berkepanjangan bukan hanya akibat aktivitas harian. Ketidakmampuan tubuh menggunakan glukosa sebagai sumber energi dapat menyebabkan kelelahan kronis.

Sebuah penelitian dalam Journal of Occupational Psychiatrymenemukan bahwa hampir 50 persen penderita diabetes mengalami kelelahan terus-menerus.

5. Luka Sulit Sembuh dan Infeksi Berulang

Gula darah tinggi dapat melemahkan sistem imun, menyebabkan tubuh rentan terhadap infeksi serta membuat proses penyembuhan luka menjadi lebih lambat.

Dehidrasi akibat kadar glukosa tinggi juga memperburuk kondisi tersebut. Jika sering mengalami pilek, infeksi, atau luka yang tidak kunjung sembuh, hal itu bisa menjadi tanda awal diabetes.

Jika mengalami satu atau lebih dari lima gejala tersebut, sangat disarankan untuk segera periksa ke dokter. (*)

Tags:

Leave a Reply