NYATA MEDIA — Luana Lopes Lara belum lama ini mencatatkan dirinya sebagai miliarder wanita mandiri termuda dan terkaya di dunia. Kekayaannya melebihi Taylor Swift dan Lucy Guo.
Dilansir dari berbagai sumber, kekayaan wanita 29 tahun itu didapat karena lonjakan nilai perusahaan Kalshi yang didirikannya bersama Tarek Mansour. Itu adalah perusahaan teknologi berupa platform pasar prediksi bursa keuangan.
Melalui platform tersebut, pengguna bisa melakukan perdagangan kontrak berdasarkan prediksi yang dibuat perusahaan.
Baru-baru ini, Kalshi berhasil mengumpulkan putaran pendanaan besar. Meningkatkan valuasi (perkiraan nilai ekonomi) perusahaan tersebut menjadi sekitar USD 11 miliar (sekitar Rp183,6 triliun).
| Baca Juga: Taklukkan Antartika, Balerina Victoria Dauberville Menari di Lautan Es
Luana Lopes Lara diperkirakan memegang saham perusahaan sebesar 12 persen. Membuat kekayaan bersihnya melonjak hingga sekitar USD 1,3 miliar (Rp21,7 triliun). Menjadikannya miliarder wanita mandiri termuda di dunia.
Dia mengalahkan wirausahawan Lucy Guo, salah satu pendiri perusahaan AI Scale dengan kekayaan sekitar USD 1,25 miliar (Rp21 triliun). Sebelumnya, pada April 2025, dia mengalahkan Taylor Swift yang memiliki kekayaan sebesar USD 1,1 miliar (Rp17 triliun) berkat konser Eras Tour-nya.
Luana sendiri sebelumnya adalah seorang balerina profesional. Dia pernah menempuh pendidikan di Sekolah Teater Bolshoi, Brasil. Juga sempat manggung selama hampir setahun di Salzburg State Theatre di Austria.
Luana Lopes Lara saat menjadi balerina (Foto: Dok. Pribadi)
Namun dia memiliki ambisi tersendiri. Terinspirasi dari ibunya yang seorang guru matematika dan ayah teknisi, Luana ingin mengembangkan bakatnya di dunia keuangan dan matematika.
| Baca Juga: Cerita Isvara, Siswi SDN Kaliasin 1 Surabaya Budidaya 1.900 Pacar Air Diolah jadi Minuman Herbal
Semasa sekolah, dia telah mendapatkan banyak penghargaan di bidang tersebut. Dia pernah mendapat medali emas dari Brazilian Astronomy Olympiad dan medali perunggu dari Santa Catarina Mathematics Olympiad.
Luana akhirnya meninggalkan dunia balet dan berkuliah di Massachusetts Institute of Technology jurusan computer science.
Di sana lah dia bertemu dengan Tarek, kemudian memutuskan untuk mendirikan Kalshi pada 2019.
Bukan hal mudah mendirikan perusahaan tersebut karena ada hambatan regulasi perizinan. Apalagi itu adalah tahun di mana pandemi Covid-19 terjadi.
Mereka telah menghubungi lebih dari 40 firma hukum. Sayangnya tidak ada yang bersedia menolong.
| Baca Juga : Terjun ke Aceh, Zaskia Adya Mecca Ungkap Kisah Pilu Penyintas Banjir
“Setelah lulus kuliah, kami mengambil resiko gila. Itu adalah dua tahun tanpa satu pun produk, tidak ada yang diluncurkan, dan jika kami tidak mendapatkan izin regulasi, perusahaan kami akan musnah begitu saja,” ungkapnya pada Forbes belum lama ini.
Setelah berjuang, akhirnya mereka mendapat bantuan dari mantan pejabat CFTF (lembaga pengawas komoditas Amerika Serikat), Jeff Bandman. Dia membantu Kalshi untuk mendapatkan izin beroperasi pada November 2020.
“Ada banyak pelajaran yang bisa diambil ketika seseorang mendengar kata ‘tidak’ saat mendapat penolakan. Itulah yang didapatkan Luana. Dengan kekuatan dan keanggunannya, dia berhasil membangun Kalshi sampai menjadi seperti sekarang,” ujar salah seorang rekan baletnya dulu, Alex Immerman. (*)
Tags:Luana Lopes Lara Lucy Guo Taylor Swift Wanita Terkaya
