By: Agnes
6 November 2025

NYATA MEDIA — Sebuah fakta mengejutkan sekaligus menggelitik terungkap dari film horor komedi ‘Pesugihan Sate Gagak’. Dalam film garapan Cahaya Pictures dan Base Entertainment ini, tiga komika, Ardit Erwandha, Yono Bakrie, dan Benedictus Siregar, tampil tanpa busana demi kebutuhan adegan ritual pesugihan.

Salah satu sutradaranya, Dono Pradana, menyebut adegan tersebut merupakan bagian penting dari jalan cerita yang sarat dengan unsur mistis dan satire sosial.

“Dalam dunia pesugihan itu kan ada syarat-syarat tertentu. Ritualnya harus dilakukan tanpa sehelai benang pun. Jadi, kami mencoba menampilkan itu sejujur mungkin, tanpa mengurangi sisi komedinya,” ungkap Dono saat ditemui di kawasan Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (5/11/2025).

| Baca Juga: Nunung Harus Pakai Alat Bantu Oksigen usai Syuting Adegan Kesurupan di ‘Pesugihan Sate Gagak’

Dono mengakui, keputusan untuk menampilkan adegan tersebut bukan tanpa pertimbangan.

“Kami tetap menjaga agar tidak vulgar, tetap ada estetika dan humor. Tapi ya, ini memang adegan yang unik, bahkan untuk para aktornya sendiri,” tambahnya sambil tertawa.

Poster terbaru tiga komika tampak telanjang dada saat ritual Pesugihan Sate Gagak. (Foto: Istimewa)

Poster terbaru tiga komika tampak telanjang dada saat ritual Pesugihan Sate Gagak. (Foto: Istimewa)

Ketiga aktor yang disebut sebagai Trio Gagak itu kompak menceritakan pengalaman tak terlupakan saat menjalani syuting adegan ritual tersebut.

Ardit Erwandha mengakui, awalnya mereka sempat kikuk dan canggung saat harus menjalani adegan tersebut.

| Baca Juga: Selamat! Lee Si Young Melahirkan Anak ke Dua dari Mantan Suami

“Di hari pertama sih malu-malu ya kita ya. Beneran,” kata Ardit sambil tertawa mengingat kembali pengalaman itu.

Adegan tersebut merupakan bagian dari ritual pesugihan dalam cerita film. Saat membacanya di naskah, Yono Bakrie justru langsung tertarik.

“Pas baca skrip dan lihat ada adegan telanjang, aku justru mikir, ‘Ini lucunya!’” ujar Yono.

“Aku udah lama berteman sama dua orang ini (Ardit dan Beni), tapi nggak pernah lihat bentuknya gimana. Nah, lewat proses syuting ini akhirnya aku tahu. Aku jadi makin akrab sama mereka, karena udah tahu luar-dalamnya,” katanya dengan nada menggoda.

| Baca Juga: Curhat Komedian Sule: Nganggur 3 Tahun Gegara Tolak Di-roasting Kiky Saputri

Menurut ketiganya, adegan itu dilakukan dengan pengawasan ketat dan penuh kehati-hatian di lokasi syuting. Tim wardrobe bahkan menyiapkan ruangan khusus untuk mereka berganti pakaian. Namun, Ardit menceritakan, suasananya akhirnya berubah jadi santai.

“Ada tim wardrobe yang nanya, ‘Kak, mau ganti baju di mana?’ Aku jawab aja, ‘Ya di mana ajalah, orang adegannya juga udah di situ!’,” kata Ardit ringan.

Benedictus menambahkan, di antara mereka bertiga, Yono adalah yang paling santai menghadapi situasi itu.

“Yono tuh kayak nggak peduli banget. Katanya, ‘Tubuhku udah milik masyarakat’. Dia paling cuek. Aku sama Ardit malah yang deg-degan sendiri,” cerita Beni.

| Baca Juga: Dijamin Seru! Rekomendasi 5 Drama Jepang 2025

Yono menimpali dengan penuh percaya diri, “Semua orang harus melihat tubuhku.”

Ketika ditanya apakah mereka sempat mempersiapkan diri atau memperbaiki bentuk tubuh sebelum adegan itu, Ardit mengaku iya.

“Saya sih ada persiapan. Sebelum syuting badan cukup berisi, tapi di film ini sama sutradara malah minta dikurusin, ” jawabnya.

“Dia (Ardit) bagus banget badannya. Sampai aku tuh mikir, ‘hmmm… dia bagus banget beneran’. Dibanding kami berdua, Yono terlalu kurus, aku terlalu gede,” kata Beni sambil tertawa geli.

| Baca Juga: Unggah Foto Konser Jakarta, Jisoo BLACKPINK Tulis Caption Bahasa Indonesia

Meski sempat kepikiran soal bentuk tubuh, Beni mengaku sudah pasrah. Awalnya ia berniat ngegym untuk membentuk badan tapi waktunya tidak mencukupi. Sementara Yono memilih tampil apa adanya.

“Aku pengin tampil lebih ‘related’. Namanya juga orang miskin kepepet, jadi ya nggak usah diapa-apain badannya,” selorohnya santai.

Film ‘Pesugihan Sate Gagak’ sendiri mengangkat kisah tiga anak muda yang tengah kesulitan ekonomi dan tergoda jalan pintas lewat pesugihan. Namun tanpa mereka sadari, ritual itu membawa konsekuensi mengerikan yang tak bisa dihindari.

Dengan memadukan unsur horor, komedi, dan kritik sosial, film ini mencoba menyuguhkan tontonan segar yang menghibur sekaligus menggugah. (*)

Jangan ketinggalan berita terbaru dan kisah menarik lainnya! Ikuti @Nyata_Media di InstagramTikTok, dan YouTube untuk update tercepat dan konten eksklusif setiap hari.

Tags:

Leave a Reply