“Biasanya, kalau begini-begini, kan, kami kunker. Ini kawan-kawan ada kunker ke Sulawesi Selatan, nanti ada kunker ke Sumbar. Kita lihat di lapangan,” kata Bambang Pacul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (4/7). 

Di lain sisi, Kapolda Sumatera Barat, Irjen Pol. Suharyono tetap berpegang teguh kalau tidak ada hal yang dia rekayasa dalam menangani kasus kematian Afif Maulana. Suharyono berdalih, apa yang dia sampaikan itu berdasarkan fakta dan saksi di TKP.

“Kalau Polda Sumbar sampai saat ini bahkan sejak awal sebenarnya tetap konsisten menyatakan pernyataan kami bukan rekayasa, tetapi berdasarkan fakta-fakta dan saksi-saksi yang ada di TKP,” kata Suharyono ketika dikonfirmasi, Kamis (4/7).

Suharyono dilaporkan ke Divisi Profesi dan Pengamanan (Div Propam) Polri atas dugaan tindak pelanggaran kode etik dalam mengusut kematian Afif. Suharyono tidak ambil pusing, dia mengklaim pihaknya tengah mencari fakta.

| Baca Juga : Tanggapan KPAI atas Kasus Kematian Afif Maulana Akibat Kekerasan Polisi

“Jadi, tidak pernah ada menutup-nutupi anggota yang salah untuk dibuat tidak bersalah, atau menutupi anggota yang menyimpang kemudian kita tidak melakukan penegakan hukum,” ujar Kapolda.

Buktinya, kata dia, sebanyak 17 anggota telah dinyatakan melanggar disiplin. Namun, dia menekankan pelanggaran itu bukan terjadi di Jembatan Kuranji melainkan di Polsek Kuranji.

Kapolda Sumbar tersebut mengklaim, setidaknya 17 anggota telah dinyatakan melanggar disiplin. Namun, dia menekankan pelanggaran tersebut bukan terjadi di Jembatan Kuranji melainkan di Polsek Kuranji.

“Yang di atas Jembatan Kuranji itu yang diembus-embus kan media seolah-olah kejadian Afif Maulana itu adalah pasca kejadian di Polsek Kuranji, padahal Afif Maulana enggak pernah diamankan di Polsek Kuranji, wong polisi saja nggak pernah melihat Afif Maulana,” terang dia.

Dia mengklaim, Afif tewas diduga karenakan melompat dari atas jembatan Kuranji. Hal itu diperkuat dengan informasi dari teman Afif Maulana, Aditya yang mengaku diajak korban untuk melompat ke sungai pada detik-detik terakhir untuk menyelamatkan diri.

“Itu lah poin-poin yang kami pertahankan hingga detik ini,” ungkap dia. 

Tags:

Leave a Reply